Mahasiswi ITN Malang Raih Best Presentation LKTI, Ubah Limbah Kemiri Jadi Biodiesel

Ketua tim, Veronica Putri Iswono menjelaskan lomba tersebut mengusung tema ‘Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai Agent of Change dalam Mewujudkan Sustainable Development Gold (SDGs)

Dec 23, 2022 - 22:06
Mahasiswi ITN Malang Raih Best Presentation LKTI, Ubah Limbah Kemiri Jadi Biodiesel
Ubah Limbah Kemiri Jadi Biodiesel, Mahasiswi ITN Malang Raih Best Presentation LKTI

NUSADAILY.COM – MALANG – Tiga mahasiswa dari S-1 Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil memanfaatkan buah kemiri menjadi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif. Berkat inovasi tersebut mereka diganjar Best Presentation pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Eric Matriks #5 2022.

Event tersebut berlangsung secara daring oleh UKM Erick Matriks, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada November 2022 lalu. Tiga mahasiswa tergabung dalam Tim bernama Nareswara, yang meliputi Veronica Putri Iswono (ketua), Natasya Geulla Shalomita, dan Mardhiyah Aliyatus Sya`ni.

Ketua tim, Veronica Putri Iswono menjelaskan lomba tersebut mengusung tema ‘Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai Agent of Change dalam Mewujudkan Sustainable Development Gold (SDGs)’. Tim Nareswara mengangkat judul LKTI ‘Implementasi Biodiesel Green Environment Berbasis Limbah Kemiri Sebagai Bahan Bakar Alternatif’.

BACA JUGA : Titik Macet di Malang Selatan dan Jalur Alternatifnya Saat...

“Dalam LKTI ini kami memanfaatkan buah kemiri menjadi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif,” ujar Veronica mahasiswa ITN angkatan 2020.

Menurutnya, biodiesel menjadi bahan bakar alternatif yang penting pada saat ini. Melihat kondisi persediaan minyak bumi di Indonesia yang semakin menipis, maka perlu dilakukan inovasi baru dalam mengatasi krisis bahan bakar dengan pemanfaatan bahan baku alternatif dari menir kemiri.

“Limbah kemiri atau sering disebut juga menir kemiri mengandung banyak minyak kemiri. Minyak kemiri mengandung asam lemak seperti asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan asam asam aracidat. Sehingga, menir kemiri memiliki potensi yang besar apabila penggunaannya dimaksimalkan pada pembuatan biodiesel,” jelasnya.

Limbah kemiri biasa didapat dari pemecahan gelondongan kemiri. Limbah ini relatif banyak jumlahnya, dan tidak dimanfaatkan. Tim Nareswara berusaha manfaatkan hal itu untuk biodiesel. Melimpahnya limbah kemiri di Indonesia memang berpotensi diolah sebagai bahan baku biodiesel.

 “Proses pembuatannya memanfaatkan proses esterifikasi dan transesterifikasi. Proses esterifikasi digunakan untuk menurunkan kadar free fatty acid yang ada dalam minyak kemiri. Kandungan free fatty acid ini menyebabkan reaksi yang tidak sempurna pada prosesnya sehingga gliserol yang dihasilkan nanti sulit dipisahkan,” terang Veronica Putri Iswono.

Proses selanjutnya adalah transesterifikasi. Proses penyempurnaan dari proses esterifikasi untuk mengubah minyak kemiri menjadi biodiesel dengan memanfaatkan katalis basa (KOH) untuk mempercepat reaksi di dalamnya. “Reaksi yang terjadi dalam tahap ini adalah reaksi alkoholisis, dimana terdapat penambahan metanol di dalam prosesnya,” sambung Veronica.

BACA JUGA : UIN Malang Lakukan Penguatan Implementasi Manajemen Risiko,...

Selain itu pemanfaatan limbah kemiri dapat memberikan inovasi dan solusi bagi gelondongan pemecah kemiri untuk menciptakan industri zero waste. Serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi banyak orang.

“Gagasan kami ini nanti dapat dilanjutkan ke penelitian. Sehingga dapat mengetahui efektifitas bahan bakar alternatif biodiesel dari menir kemiri terhadap perkembangan biodiesel di Indonesia,” jelasnya mengakhiri.(ris)