Louis Saha Sayangkan Tingkah Emi Martinez di Final Piala Dunia 2022

Emiliano Martinez tampil gemilang untuk membawa Argentina juara Piala Dunia 2022. Hanya saja polahnya dinilai menutupi performanya itu.

Dec 21, 2022 - 11:00
Louis Saha Sayangkan Tingkah Emi Martinez di Final Piala Dunia 2022
Emiliano Martinez jadi Kiper Terbaik Piala Dunia 2022. (Foto: Visionhaus/Getty Images/Visionhaus)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Emiliano Martinez tampil gemilang untuk membawa Argentina juara Piala Dunia 2022. Hanya saja polahnya dinilai menutupi performanya itu.

Emiliano Martinez menjadi salah satu sosok kunci keberhasilan Argentina mengakhiri puasa gelar Piala Dunia sejak 1986. Ia krusial dalam kemenangan Argentina atas Prancis di babak final.

BACA JUGA: Argentina Juara Dunia, Tapi Ekonominya dalam Bahaya


Selain melakukan penyelamatan penting satu lawan satu dengan Randal Kolo Muani, ia juga menghalau tendangan Kingsley Coman di adu penalti. Permainan mentalnya juga yang membuat eksekusi Aurelien Tchouameni melebar.

Bahkan sukses Argentina ke final juga tak lepas dari aksinya. Di perempatfinal melawan Belanda, ia menggagalkan dua eksekusi lawan di babak adu penalti.

Yang membuat Emiliano Martinez lebih menonjol adalah karakternya di lapangan. Ia ekspresif dan terlihat dari bagaimana selebrasinya usai membaca tendangan Coman.

Martinez juga berjoget selepas sepakan Tchouameni melebar. Tingkahnya berlanjut saat menerima penghargaan Kiper Terbaik Piala Dunia 2022 dengan meletakkan trofi di depan kemaluannya.

Martinez berdalih selebrasi itu sebagai respons atas cemoohan yang ia dapatkan sepanjang laga. Tapi mantan penyerang tim nasional Prancis Louis Saha menyayangkan aksinya tersebut.

"Kejenakaan Emiliano Martinez akan diingat untuk waktu yang lama dan itu hal yang menyedihkan. Dia menjalani turnamen yang bagus dan dia tidak perlu melakukan hal-hal itu," ujar Saha dilansir Metro.

BACA JUGA: Takluk dari Argentina, LIoris Merasa Kalah dalam Duel Tinju


"Itu lebih ke adrenalin dan beberapa orang melakukan hal-hal tanpa dipikirkan lebih dulu dan cuma melakukan hal yang akan mereka sesali secara insting. Saya belum melihat atau mendengar permintaan maaf apapun dari dia atas tindakan-tindakannya, tapi sedih sih karena perbincangan soal dia justru menjauh dari penampilan bagusnya di Piala DUina."

"Itu enggak memberi keuntungan apapun, dan saya juga enggak tahu apa yang hendak diungkapkannya lewat itu, malah cenderung canggung jadinya. Itu menutupi pencapaiannya, dan orang-orang akan membicarakan soal polahnya alih-alih penampilannya," imbuhnya.(eky)