Lima.Warga Sumbawa Dikeroyok Oknum Anggota TNI, ProDem Angkat Bicara

Atas peristiwa itu, ProDem memastikan akan mengawal proses hukum yang dialami oleh kelima warga Sumbawa tersebut. Bahkan pihaknya juga akan siap turun langsung ke Sumbawa Besar untuk memberikan Advokasi terhadap para korban.

Feb 20, 2023 - 23:24
Lima.Warga Sumbawa Dikeroyok Oknum Anggota TNI, ProDem Angkat Bicara
Sekjen ProDem Mujib Hermani mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum Anggota TNI

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Sekretaris Jendral (Sekjen) ProDem Mujib Hermani angkat bicara atas aksi semena-mena yang dilakukan oleh beberapa oknum tentara pada Sabtu 18 Februari 2023 lalu. Karena menurutnya tindakan kekerasan jelas merupakan tindak pidana dan melanggar beberapa ketentuan hukum yang berlaku, serta prinsip-prinsip umum dalam penegakan hukum dan hak asasi manusia.

"Perbuatan oknum tersebut jelas Jauh dari standar dan norma HAM yang menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia, dan jati diri seorang prajurit  TNI" ucapnya kepada Nusadaily.com di Jakarta Senin, (20/2/2023). 

Dikatakannya, kekerasan itu dapat dikategorikan perbuatan yang kejam dan tidak manusiawi. Hal itu merujuk pada Konvensi Anti Penyiksaan PBB yang sudah diratifikasi Indonesia.

"Jadi jelas perbuatan kekerasan terhadap  masyarakat sipil itu harus ada pertanggungjawaban hukumnya, Sebab hukuman kesalahan seseorang dengan menerapkan kekerasan ataupun pemukulan itu tidak ada," tegasnya. 

Atas peristiwa itu, ProDem memastikan akan mengawal proses hukum yang dialami oleh kelima warga Sumbawa tersebut. Bahkan pihaknya juga akan siap turun langsung ke Sumbawa Besar untuk memberikan Advokasi terhadap  para korban. 

Mujib menilai, penanganan bukan hanya soal hukumnya, tetapi  pemulihan  korban yang sekarang masih sekarat di Rumah Sakit Sumbawa.Hal tersebut terbukti dari  foto dan Video kesaksian korban sudah menyebar dan viral di jaringan aktivis ProDem saat ini. 

"Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi, karena saya tahu TNI lahir dari rakyat dan selalu harus melindungi rakyat," kata Mujib. 

Terkait isu hinaan terhadap TNI oleh salah satu korban sebagaimana pengakuan oknum TNI, Pria kelahiran Sumbawa ini kembali menegaskan, jika  hal itu harus ada klarifikasi dari kedua belah pihak. Namun, kata Mujib bahwa ada oknum TNI yang menjadi pengaman cafe ilegal itu jelas pelanggaran. 

"Orang Sumbawa itu sangat menghormati TNI, dan mereka mendapat tempat yang sangat terhormat di wilayah itu," tukasnya. 

Sementara itu, Komandan Korem ( Danrem) 162/ WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo telah memerintahkan Dandim 1607 Sumbawa dan komandan Subdenpom IX/2 Sumbawa untuk menyelidiki kasus pengeroyokan yang melibatkan anggotanya terhadap lima warga sipil. 

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kapolres Sumbawa. Pihaknya juga berjanji akan menyelidiki kasus ini hingga tuntas. 

"Dan jika jika dalam penyelidikan ada anggota kami yang terbukti bersalah , , kami akan tindak sesuai dengan hukum yang berlaku," ucapnya

Seperti diketahui, beredar sebuah tayang video di Whatsapp Group ( WAG) pengakuan seorang korban pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI yang berbaring di rumah sakit dengan wajah lebam. Dalam video tersebut sang korban dengan menggunakan bahasa Sumbawa menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya.

Ia menyebutkan, jika kejadian berawal saat ia dan empat temannya sedang menikmati hiburan malam di karaoke Azena 2 Sumbawa Besar pada Sabtu 18 Februari 2023.malam.

Saat asyik berkaraoke dirinya melihat temanya bernama Imron sedang berdebat dengan salah satu oknum TNI dari kompi B. 

Saat perdebatan berlangsung, Imron sempat menanyakan dasar hukum seorang TNI ikut dalam urusan di tempat hiburan malam. Selain itu Imron yang merupakan anggota LSM. Garuda itu mengingatkan kepada oknum tersebut jika seorang anggota TNI tidak dibenarkan untuk menjadi keamanan di sebuah cafe. 

"Setelah berdebat panjang lebar akhirnya mereka berpelukan  sambil tertawa lebar," kata korban dalam video itu. dikutip Senin (20/1/2023). 

Selanjutnya, sekitar pukul. 3.00 pagi usai menikmati hiburan malam. Ia bersama rekan rekanya beranjak pulang dengan menggunakan mobil. Xpander. Namun saat melewati markas 

Kompi B tiba-tiba mobilnya dihadang oleh puluhan orang yg berbadan tegap rambut cepak. 

"Kemudian tanpa bertanya mereka mencegat, menyeret kami semua dari dalam mobil sambil memukul, ada yg pakai selang, kayu, besi, dan ada juga yang menendang." ujar korban. 

Disitulah saya hilang kesadaran, saya sadar sekitar pukul 08 pagi sudah berbaring di ruangan UGD RS Sumbawa. hanya itu yang saya ingat," Imbuhnya. (sir)