Level Tertinggi dalam 40 Tahun, Harga Konsumen Jepang Meningkat 3,6 persen pada Oktober

Harga konsumen Jepang meningkat 3,6 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya, menandai level tertinggi dalam 40 tahun, akibat pelemahan yen yang semakin melambungkan biaya energi

Nov 18, 2022 - 23:17
Level Tertinggi dalam 40 Tahun, Harga Konsumen Jepang Meningkat 3,6 persen pada Oktober
ilustrasi grafik kenaikan sumber istockphoto

NUSADAILY.COM – TOKYO – Harga konsumen Jepang meningkat 3,6 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya, menandai level tertinggi dalam 40 tahun, akibat pelemahan yen yang semakin melambungkan biaya energi, kata pemerintah dalam sebuah laporan pada Jumat (18/11).

 ilustrasi pasar sumber istockphoto

Melansir Xinhua, indeks harga konsumen inti nasional, yang tidak termasuk makanan segar yang mudah menguap, naik selama 14 bulan berturut-turut, berdasarkan data, mematahkan prediksi kenaikan 3,5 persen oleh para ekonom.

Baca Juga: Iriana Jokowi dan Istri Presiden China Saling Tukar Cerita...

Data terbaru memoerlihatkan inflasi di Jepang mencapai level tertinggi sejak Februari 1982, menyusul kenaikan 3,0 persen pada bulan September dan sekali lagi melampaui target Bank of Japan (BOJ) 2 persen.

CPI (Consumer Price Index) tetap di atas target BOJ 2 persen selama tujuh bulan berturut-turut, tetapi bank sentral Jepang percaya bahwa krisis inflasi global saat ini bersifat sementara.

Komitmen bank terhadap kebijakan moneter yang sangat longgar berbeda dengan bank sentral utama lainnya yang secara agresif menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.

Baca Juga: Xi Jinping Luapkan Emosi ke PM Kanada Trudeau di KTT G20...

Kesenjangan suku bunga yang melebar antara BOJ dan rekan-rekan globalnya, khususnya Federal Reserve AS, mengakibatkan mata uang Jepang turun ke serangkaian posisi terendah 32 tahun vs dolar AS.

Kelemahan yen terus-menerus akhir-akhir ini mendorong biaya impor untuk produk energi termasuk gas alam cair dan batu bara, serta produk makanan, efek penurunannya dirasakan oleh rumah tangga di Jepang yang miskin sumber daya. (mdr1)