Kuliner Khas Lamongan Tahu Campur Didesa Asalnya Super Lezat lho! Yuk Icip

Bu Neng mengatakan bila pukul 21.00 WIB warungnya sudah tutup, itu berarti seluruh porsi yang dia siapkan untuk hari itu telah habis. Ini sekadar peringatan karena memang warung Bu Neng cukup ramai didatangi pengunjung.

Jan 23, 2023 - 22:08
Kuliner Khas Lamongan Tahu Campur Didesa Asalnya Super Lezat lho! Yuk Icip
Kuliner Khas Lamongan Tahu Campur Didesa Asalnya Super Lezat lho! Yuk Icip

NUSADAILY.COM – LAMONGAN - Tahu campur adalah kuliner khas Lamongan yang telah tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan di berbagai daerah di Indonesia. Tapi dari Lamongan mana sebenarnya tahu campur berasal? Mungkin belum banyak yang tahu.
Kuliner ini konon berasal dari Desa Padenganploso, Kecamatan Pucuk, Lamongan. Karena itulah, bagi siapa saja yang hendak datang ke desa itu akan menjumpai gapura selamat datang bertuliskan 'Bumi Tahu Campur'.

Buat yang belum pernah makan kuliner ini, tahu campur adalah merupakan sajian yang terdiri dari sop daging sapi kenyal, tahu goreng, perkedel singkong atau lento, taoge segar, selada air segar, mi kuning, serta kerupuk udang.

BACA JUGA : Lamongan Punya Spiker Perak untuk Penanganan Kekerasan...

Bukan tahu campur kalau belum disertai bumbu petis, sambal, bawang goreng, dan kadang-kadang ada juga yang dilengkapi dengan kerupuk kanji. Campuran dari kuah sop kaldu daging yang mirip soto dengan semua bahan yang ada itu sangat memanjakan lidah.

Apalagi bila kita kuliner itu kita cicipi langsung dari desa asalnya, yakni di Desa Padenganploso, di warung Tahu Campur Bu Neng Waras. Meski baru buka saat Pandemi COVID-19, Bu Neng mengaku sudah berjualan tahu campur lebih dari 40 tahun.

"Sejak tahun 1980-an saya sebenarnya berjualan tahu campur di Surabaya, tetapi karena ada Pandemi COVID-19 saya pulang ke desa dan membuka lapak tahu campur di depan rumah ini," kata Bu Neng

'Tahu Campur Padengan, Asli dari Bumi Padengan', demikian tulisan di banner yang terpasang di bagian depan warung tahu campur milik Bu Neng. Warung itu buka sejak pukul 10.00 WIB pagi hingga pukul 21.00 WIB.

Bu Neng mengatakan bila pukul 21.00 WIB warungnya sudah tutup, itu berarti seluruh porsi yang dia siapkan untuk hari itu telah habis. Ini sekadar peringatan karena memang warung Bu Neng cukup ramai didatangi pengunjung.

Menikmati tahu campur di desa asalnya yang ada di Lamongan. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Harga tahu campur buatan Bu Neng sangat bersahabat. Perempuan itu menarif setiap porsi hidangan yang ia sajikan Rp 12 ribu. "Kalau pelanggan saya kebanyakan dari luar desa, seperti dari Desa Pucuk, juga dari desa-desa di sekitar sini," katanya.

BACA JUGA : Belasan Napi di Lapas Lamongan Antusias Ikuti Ujian Semester...

Siswanto, salah seorang pelanggan Bu Neng mengatakan bahwa dirinya hampir setiap 2 hari sekali selalu 'andok' (makan di tempat) di warung tersebut untuk menikmati Tahu Campur buatan Bu Neng di desa asalnya.

Selain rasanya yang enak dan menggoyang lidah, Siswanto mengaku sensari merasakan kuliner khas Lamongan itu dari desa asalnya sangat berbeda. "Yang saya tahu tahu campur memang dari Padenganploso ini, makanya saya sering datang ke sini," ujarnya.

Siswanto mengatakan, kenyalnya daging berpadu kuah dan petis membuat rasa dari tahu campur di warung Bu Neng ini terasa begitu lezat. Apalagi, buat Siswato yang penyuka pedas, beberapa sendok sambal sebagai pelengkap membuat dirinya semakin lahap.

"Rasanya memang uenak dan mantap, meresap hingga ke daging. Harganya juga murah dan ramah di kantong," ujar Siswanto sembari mengacungkan jempolnya ketika ditanya detikJatim di lokasi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Siti Rubikah menjelaskan bahwa tahu campur memang merupakan salah satu kuliner khas Lamongan yang sudah menyebar ke berbagai daerah, terutama di Jawa Timur.

Rubikah mengatakan sajian kuah kaldu sapi berpadu dengan bumbu petis itu memang membuat sajian tahu campur sangat digemari masyarakat. Di Lamongan sendiri kuliner itu banyak dijual di warung kaki lima di sekitar pasar di Lamongan dengan harga relatif murah.

"Harganya terjangkau, kita juga bisa menikmati tahu campur ini pada siang atau malam hari. Tahu campur khas Lamongan ini juga punya cita rasa yang gurih dan segar. Harga tahu campur ini kisaran Rp 12 ribu-Rp 15 ribu per porsi," ujarnya

Tetapi, buat Anda yang penasaran bagaimana rasanya mencicipi langsung tahu campur dari tempat asalnya, bisa datang ke Desa Padenganploso, Kecamatan Pucuk. Tahu Campur ini juga akan semakin nikmat jika disantap bareng teman atau sanak keluarga.(ris)