Kronologi Penjual Gorengan di Ngawi Tewas Tercebur ke Sumur Sedalam 25 Meter

Awalnya korban mencari daun pisang untuk membungkus gorengan. Tanpa disadari, ia menginjak penutup sumur beton yang tiba-tiba jebol, menyebabkan dirinya jatuh ke dalam sumur

Nov 9, 2024 - 09:00
Kronologi Penjual Gorengan di Ngawi Tewas Tercebur ke Sumur Sedalam 25 Meter
Proses evakuasi Suyatmi (60) warga Desa Krompol, Kecamatan Bringin, Ngawi dari sumur sedalam 25 meter. Nusadaily/ Alfarizy.

Ngawi, Nusadaily.com – Warga Desa Krompol, Kecamatan Bringin, Ngawi, Jawa Timur, digemparkan oleh insiden tragis yang menimpa Suyatmi (60), seorang penjual gorengan keliling, pada Jumat siang (8/11/2024). Ia tewas setelah tercebur ke dalam sumur sedalam 25 meter di belakang rumahnya.

Diduga, saat itu Suyatmi sedang mencari daun pisang untuk membungkus gorengan. Tanpa disadari, ia menginjak penutup sumur beton yang tiba-tiba jebol, menyebabkan dirinya jatuh ke dalam sumur yang dalam.

Peristiwa ini diketahui setelah tetangganya, Sarimin (55), mencium bau gorengan hangus dari arah dapur rumah Suyatmi. Ketika diperiksa, Suyatmi tidak ditemukan di dapur.

"Kemudian saya cari ke belakang rumah, namun tidak ada. Saya curiga penutup sumur telah ambrol. Begitu diperiksa, ternyata ada orang di dalamnya," ujar Sarimin. Sarimin segera melapor ke warga lain yang kemudian menghubungi perangkat desa dan pihak kepolisian.

Petugas kepolisian segera tiba di lokasi bersama tim pemadam kebakaran (Damkar) dan SAR Sikat dari Ngawi. Namun, evakuasi tidak berjalan mudah. Sumur yang sempit, sudah lama tak terpakai, dan berpotensi mengandung gas beracun, menyulitkan tim penyelamat. Bahkan, tim sempat menghadapi keberadaan ular di dalam sumur.

Setelah 30 menit, tim SAR akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Suyatmi. Jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Bringin untuk dilakukan visum.

Kapolsek Bringin, AKP Suyitno, menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti insiden ini. "Informasi awal menunjukkan korban menginjak penutup sumur yang jebol saat mencari daun pisang untuk bungkus jualannya. Namun pastinya kami masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Krompol yang selama ini mengenal korban merasa kehilangan sosok pedangang yang ramah tersebut. (*/nto).