Kronologi, Masjid dan Pondok Dua Lantai di Magetan Ludes Terbakar

Bangunan tersebut diketahui milik pemilik Toko Ranipuri di Magetan, yang berencana mengubahnya menjadi tempat ibadah dan layanan kesehatan.

Sep 3, 2024 - 18:58
Kronologi, Masjid dan Pondok Dua Lantai di Magetan Ludes Terbakar
Sebuah masjid dan pondok 2 lantai di Kelurahan Sukowinangun, Kecamatan Magetan ini ludes terbakar. Nusadaily/ Riyanto

Magetan, Nusadaily.com – Kepulan asap putih yang membumbung tinggi menggemparkan warga Kelurahan Sukowinangun, Kecamatan Magetan pada Selasa (03/09/2024). Asap tersebut berasal dari kebakaran hebat yang melahap bangunan dua lantai yang masih dalam tahap pembangunan. Bangunan yang rencananya akan difungsikan sebagai masjid, fasilitas kesehatan, dan pondok ini ludes dilalap api.

Kejadian ini pertama kali disaksikan oleh Suwito, seorang warga setempat yang tinggal di sebelah bangunan tersebut. “Saya baru saja pulang menjemput anak dari sekolah ketika melihat asap tebal. Awalnya saya kira ada pekerja yang membakar sisa material bangunan,” cerita Suwito.

Bangunan tersebut diketahui milik pemilik Toko Ranipuri di Magetan, yang berencana mengubahnya menjadi tempat ibadah dan layanan kesehatan. "Bangunannya masih dalam tahap pengerjaan," tambah Suwito. 

Ketika melihat api mulai menjalar, Suwito mencoba memanggil para pekerja yang biasanya ada di lokasi. Namun, saat itu tidak ada satu pun orang di dalam bangunan. “Saya berusaha singkirkan kayu-kayu bekas agar api tidak menjalar ke rumah sebelah, tapi saya sendirian kewalahan,” katanya.

Api dengan cepat membesar, bahkan mendekati atap rumah warga yang bersebelahan dengan lokasi kebakaran. Material kayu yang kering dari proses pengecoran membuat api semakin sulit dikendalikan. “Saya tidak tahu asal mula api, yang jelas asap dan api cepat membesar,” imbuh Suwito.

Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Magetan segera tiba di lokasi setelah dihubungi. Tiga unit mobil Damkar dikerahkan untuk menjinakkan kobaran api, yang akhirnya berhasil dikendalikan sebelum sempat menyebar ke rumah warga sekitar.

Kabid Damkar Magetan, Ali Sukamto, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam membakar sampah atau menyimpan bahan yang mudah terbakar. “Jangan membakar sampah sembarangan dan perhatikan sekeliling jika ada bahan yang mudah terbakar,” ujarnya.

Ia menambahkan, titik api kemungkinan besar berasal dari tumpukan sisa material bangunan seperti triplek, kayu, dan bambu yang tersulut panas. Namun, asal mula api masih belum bisa dipastikan, apakah dari puntung rokok atau ada yang sengaja membakar.

Peristiwa kebakaran ini menyisakan puing-puing dan kerugian material yang cukup besar. Namun, berkat kesigapan tim Damkar, api tidak sempat meluas ke rumah-rumah warga, meski sempat menimbulkan kepanikan. (*/nto).