Kronologi Kasus Mutilasi Terhadap Ayu Indraswari

Pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Ayu Indraswari di wisma Jalan Kaliurang, Yogyakarta, HP alias P (23) sempat keluar penginapan saat tengah melakukan mutilasi. Pelaku yang merupakan warga Kedu Temanggung, Jawa Tengah, itu sempat keluar penginapan untuk mencari makan.

Mar 22, 2023 - 20:59
Kronologi Kasus Mutilasi Terhadap Ayu Indraswari
Pelaku mutilasi di wisma Kaliurang ditangkap. (MPI/Erfan Erlin)

NUSADAILY.COM - YOGYAKARTA - Pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Ayu Indraswari di wisma Jalan Kaliurang, Yogyakarta, HP alias P (23) sempat keluar penginapan saat tengah melakukan mutilasi. Pelaku yang merupakan warga Kedu Temanggung, Jawa Tengah, itu sempat keluar penginapan untuk mencari makan.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Dirreskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra. Nuredy mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, pelaku datang ke lokasi Sabtu (18/3/2023) pukul 13.15 untuk cek in di kamar 51.

"Dia cek in dengan biaya Rp60 ribu jangka waktu 6 jam sampai masa waktu 19.00 WIB," kata dia, Rabu (22/3/2023).

Kemudian pukul 14.00 WIB, pelaku keluar dari kamar untuk bertemu korban setelah pukul 15.15 WIB. Keduanya bertemu di Rumah Sakit Bethesda Kota Yogyakarta. Motor Honda Scoopy korban ditinggal di rumah sakit tersebut.

Kemudian keduanya ke wisma dan langsung masuk ke kamar 51. Di kamar itu terjadi peristiwa pembunuhan dan mutilasi. Ketika di dalam kamar, mereka sempat ngobrol sebentar.

"Pelaku memukul korban dengan sepotong besi bagian belakang kepala ketika membuka baju. Di mana saat itu korban lengah," ujar Nuredy.

Setelah korban tak berdaya, pelaku kemudian menggorok leher korban dengan bayonet. Bayonet itu sudah disiapkan sebelumnya dengan menyembunyikannya di balik selimut tempat mereka tidur.

Setelah itu, mayat korban dibawa ke kamar mandi untuk dimutilasi.

Sekira pukul 19.00 WIB, pelaku pergi ke resepsionis untuk memperpanjang sewa kamar dengan memberikan uang Rp100 ribu. Kemudian pelaku kembali ke kamar untuk melanjutkan mutilasi.

"Pukul 20.30 keluar wisma menuju Warmindo kemudian kembali ke wisma karena lupa tidak membawa uang dan mengambil uang milik korban. Pelaku kembali ke warmindo makan dan minum," ucapnya.

Kemudian pukul 21.00 WIB, pelaku menghubungi ojek online untuk meminta diantarkan ke RS Bethesda. Pelaku lalu mengambil motor Scoopy korban dan kembali ke warmindo lagi. Pelaku kemudian menghubungi temannya untuk meminjam pisau untuk melanjutkan kejahatan, tetapi tidak diberikan.

Kemudian pelaku kembali ke lokasi penginapan, tetapi tidak masuk. Pelaku hanya lewat untuk memastikan apakah sudah ada polisi atau tidak. Pelaku kemudian kembali ke kos di Ngemplak mandi dan menulis surat.

"Keesokan harinya lari ke Jawa tengah dan tertangkap ke Polda DIY," ujarnya.

Nuredy menambahkan dari hasil keterangan tersangka, keduanya belum sempat melakukan hubungan badan ketika mutilasi akan dilakukan. Namun saat korban membuka baju langsung dibukul bagian belakang sehingga membuat korban lumpuh dan eksekusi.

Pelaku sempat membawa beberapa barang korban di antaranya uang Rp300 ribu dan dua handphone milik korban. Pelaku sempat menjual HP milik korban seharga Rp600 ribu. Sementara barang lain masih dibawa oleh pelaku.

(roi)