Kronologi Dugaan Penganiayaan Anggota Kopassus di Tempat Karaoke di Boyolali

Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan terjun mengecek dan menindaklanjuti dugaan penganiayaan yang diduga melibatkan prajurit di sebuah tempat karaoke di Boyolali, Jawa Tengah.

Nov 24, 2022 - 18:40
Kronologi Dugaan Penganiayaan Anggota Kopassus di Tempat Karaoke di Boyolali
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan terjun mengecek dan menindaklanjuti dugaan penganiayaan yang diduga melibatkan prajurit di sebuah tempat karaoke di Boyolali, Jawa Tengah.

"Segera kita selesaikan kalau ada permasalahan di lapangan," kata Iwan lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/11).

Peristiwa ini menjadi sorotan publik setelah cuplikan yang mereka kejadian tersebut tersebar dan berujung viral di media sosial.

BACA JUGA : Viral di Medsos, Sejumlah Pelajar di Maja Lebak Diduga...

Dalam unggahan video itu, beberapa warga sipil dan seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) disebut terlibat.

Video diunggah di akun twitter @PaKaraoke dan dijelaskan peristiwa terjadi pada Senin (21/11) sekitar pukul 22.00. Awalnya, tiga orang datang ke tempat karaoke itu, tetapi tidak ada ruangan yang tersedia.

Menurut penjelasan akun tersebut, ketiga tamu itu marah dan memecahkan kaca akrilik. Kemudian, mereka keluar dan masuk lagi bersama dengan salah satu anggota Kopassus Grup 2 Kartasura.

"Lalu mereka tetep ga terima dan secara langsung menghajar staff PA Resto & Family Karaoke," tulis akun itu.

BACA JUGA : Dua Kelompok Ormas Terlibat Bentrok di Mampang Gegara Konflik...

Kepala Penerangan (Kapen) Kopassus Letnan Kolonel Inf Rizky Marlon Iriano Silalahi membenarkan ada anggota Kopassus dalam video tersebut. Ia mengatakan anggota Kopasssus itu sedang diproses oleh satuannya.

"Kejadian tersebut adalah salah komunikasi dan kebetulan salah satu anggota kami berada di sana," kata Rizky.

Ia mengatakan penganiayaan dilakukan oleh masyarakat sipil yang ada di video, bukan oleh anggota Kopassus.

"Tapi anggota kami bukan yang mukul pake helm," katanya.(lal)