Kriminolog UI Analisa Soal Pemicu Banyaknya Korban Serial Killer Wowon cs

Ardi menyebut serial killer Wowon Cs mirip kasus dukun Usep yang bikin heboh pada 2007. Menurutnya, cara-cara Wowon Cs dengan dukun Usep dalam membunuh korbannya mirip, yakni diberi racun hingga dicekik.

Jan 21, 2023 - 17:36
Kriminolog UI Analisa Soal Pemicu Banyaknya Korban Serial Killer Wowon cs
Kondisi rumah tempat pembunuhan korban Wowon cs (Foto: Ilham/detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wowon Erawan dan dua rekannya diduga melakukan pembunuhan berantai dengan modus supranatural atau serial killer supranatural. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ardi Putra Prasetya menilai ada sejumlah hal yang memicu banyaknya korban pembunuhan berantai oleh Wowon cs

"Saya menyoroti tentang ada motif supranatural, kenapa orang percaya gitu? Struktur sosial kita itu masih menempatkan budaya-budaya yang tidak terlihat itu masih sangat-sangat dihargai. Jadi kita ada orang yang dilihat sebagai paranormal atau bisa melihat yang kita tidak bisa lihat pada umumnya gitu kan, ini biasanya berada di status sosial yang lebih tinggi dari pada masyarakat biasa. Nggak cuma pembunuhan, misalnya kasus pemerkosaan pelakunya biasanya dukun seperti itu," kata Ardi kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

BACA JUGA : Komplotan Serial Killer Wowon Cs Simpan Uang Miliaran Rupiah...

Ardi menyebut serial killer Wowon Cs mirip kasus dukun Usep yang bikin heboh pada 2007. Menurutnya, cara-cara Wowon Cs dengan dukun Usep dalam membunuh korbannya mirip, yakni diberi racun hingga dicekik.

"Nah sebenarnya kasus pembunuhan itu yang heboh dulu kasus 2007 itu ada namanya Dukun Usep tuh, itu hampir sama dikasih racun, ada yang dicekik dan motifnya adalah semua korbannya ini ingin menggandakan uang secara gaib tapi uang yang ada itu sama dukunnya, sedangkan korbannya dibunuh," ucapnya, dilansir dari detik.com

Ardi menilai Wowon Cs membunuh anggota keluarga seperti istri dan anak-anaknya karena memang belajar ilmu supranatural. Dia menduga kejiwaan Wowon telah terpengaruh karena ajaran sesat itu.

"Kalau perspektifnya dari segi pelaku mungkin pelaku ini juga belajar ilmu ilmu supranatural betul betul belajar yang mempengaruhi psikologis dia untuk bertindak, misal kita nggak tahu kalau di baliknya pelaku ini harus membunuh untuk mendapatkan ilmu-ilmu tertentu, bisa seperti itu," ujarnya.

BACA JUGA : Disebut Tak Beri Nafkah 3 Bulan, Adik Ferry Ingatkan Pengakuan Venna Soal Cari Pasangan

Selain itu, dia juga menduga Wowon melakukan pembunuhan karena alasan ekonomi. Dia mengatakan Wowon Cs bisa saja cuma pura-pura memiliki ilmu supranatural padahal ingin menguasai harta korbannya

"Ada juga yang psikologi korban ini rusak karena ternyata dia menganut kepercayaan atau aliran-aliran tertentu, dia sedang mempraktikkan sesuatu. Sehingga tuntutannya untuk membunuh orang-orang terdekatnya. Itu yang perlu diperdalam oleh penyidik," katanya

Ardi menilai kondisi masyarakat Indonesia masih mempercayai mitos, legenda, dan hal-hal sifatnya gaib. Hal tersebut akhirnya dimanfaatkan para pelaku untuk bisa menguasai harta korban.

"Jadi pelaku-pelaku ini tahu kondisi masyarakat yang sangat percaya hal-hal yang sifatnya gaib, akhirnya para pelaku yang memiliki mungkin ya kenalan sebagai supranatural ataupun dukun gitu dia bisa bertindak," ujarnya.

Kasus pembunuhan berantai ini terungkap saat polisi mengusut kasus yang awalnya diduga keracunan sekeluarga di Bekasi. Ada tiga orang yang tewas dalam peristiwa di Bekasi.

Setelah diselidiki, peristiwa itu ternyata bukan keracunan, melainkan pembunuhan. Polisi menyebut ketiga korban tewas usai minumannya dicampur pestisida.

Polisi kemudian melakukan penyidikan lebih lanjut dan menemukan bahwa ada enam korban lain yang diduga dibunuh pelaku yang sama. Lima korban di antaranya ditemukan di Cianjur dan satu lagi di Surabaya.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran, Kamis (19/1).

Polisi juga menyebut korban masih punya hubungan keluarga dengan para tersangka. Ada juga korban yang masih berusia dua tahun dan ditemukan dikubur di Cianjur. Total, ada tiga tersangka dalam kasus ini, yaitu:

1. Wowon Erawan alias Aki
2. Solihin alias Duloh
3. Dede Solehuddin. (ros)