Kota Malang di Angan-angan Wahyu-Ali: Kota Global dan Wisata Dunia, Pendidikan Berkualitas Terjangkau, RS Gratis
"Nah, inilah konsep-konsep dari ekonomi mikro, sampai kotanya akan kita desain insyaallah menjadi kota global. Ciri kota global itu adalah warga asing merasa nyaman dan kangen dengan kota Malang karena global ini adalah pergaulan," kata Wahyu.
NUSADAILY.COM – MALANG - Bakal calon walikota dan wakil walikota Malang 2024, Wahyu Hidayat- Ali Muthohirin (Wali) berambisi merancang Kota Malang kedepan menjadi kota global.
Harapanya, selain menjadikan Kota Malang sebagai kota wisata dunia, pastinya akan berimbas terhadap kesehteraan UMKM, warga kampung dan dunia perhotelan.
Wali menyampaikan keinginan itu saat ngobrol santai dengan Nusadaily.com pada Minggu (1/9/2024) sore di sebuah warung kopi dibilangan jalan Jakarta.
"Nah, inilah konsep-konsep dari ekonomi mikro, sampai kotanya akan kita desain insyaallah menjadi kota global. Ciri kota global itu adalah warga asing merasa nyaman dan kangen dengan kota Malang karena global ini adalah pergaulan," kata Wahyu.
"Salah satu yang akan disempurnakan adalah mendefinisikan Kota Malang sebagai kota wisata dunia yang hari ini belum terlalu kelihatan. Ciri kota dunia itu satu paling gampang, ada bus wisata, warna-warni, ini kota ini belum ada. Sehingga, kalau saya turis dari mana, yuk sehari mau keliling tuh kan agak bingung. Nah, nanti mungkin kita sempurnakan konsep itu," ujar Ali sang wakil menambahkan.
Wahyu juga ingin menata kampung di Kota Malang menjadi tempat menginap wisatawan. “Jadi Pembangunan kota Malang lebih kepada pembangunan dibalikkoridor, bukan yang di koridor,” katanya.
Dengan demikian, pariwisata di Kota Malang bukan hanya gemerlap hiburan, tapi juga memberdayakan warga kampung.
"Nanti pariwisatanya tidak hanya yang gemerlap hiburan, tapi juga kampung-kampung. Kita tata supaya ada wisata kampung, boleh tinggal di rumah kampung. Itu angan-angan saya saat menjabat sebagai Penjabat Walikota Malang," ujar dia.
"Sehingga orang tidak hanya tinggal di hotel mewah, dia menginapnya di rumah warga, bayar Rp 200 ribu. Kelebihannya makan paginya sambil gosip dengan si ibu rumah itu kan atau tahun depan datang lagi menjadi menantunya, kan begitu," imbuh Wahyu.
"Jadi itulah ekonomi sila kelima yang akan kami bawa, yang konglomerat kaya silakan, asal sesuai aturan. Tapi yang mikro, yang duafa dibantu dari kredit tanpa bunga, tanpa agunan. Dimartabatkan kampungnya menjadi tujuan wisata," uajr Ali menambahkan.
Dalam memoles dunia Pendidikan, pasangan Wali berjanji akan memoles sekolah swasta memeiliki kesetaraan kualitas dengan sekolah negeri. “Caranya akan kita lakukan transfer guru negeri yang mumpuni ke sekolah swasta tentunya dengan semua gaji dari pemerintah. Kalau masih kurang berdaya saing, kita bantu anggaran lewat APBD,” kata Ali menambahkan.
Nah, bagaimana kalau ada warga yang tiba-tiba jatuh sakit meski itu sama sekali tidak diharapkan, pasangan Wali berjanji dengan segenap daya dan Upaya menggratiskan biaya berobat.
“Kalau perlu kami akan menyiapkan dengan antar jeput dari rumah ke RS pergi pulang,” pungkasnya.(wan)