Kota Batu Butuh Program yang Realistis dan Relevan, Pengamat: Putra Daerah
NUSADAILY.COM - KOTA BATU - Kota Batu di masa depan dinilai tidak lagi memerlukan program yang sifatnya masih angan-angan. Sejauh ini, pembangunan daerah di Kota Batu sudah lebih dari optimal sehingga butuh akselerasi di sektor-sektor mendasar untuk melengkapi kesempurnaan tersebut.
Pengamat politik Dr, Nurbani Yusuf, M,Si menuturkan jika masyarakat Kota Batu sudah waktunya memilih mendukung pemimpin yang memiliki program jelas dan realistis. Takaran tersebut menurutnya dimiliki oleh paslon putra daerah.
"Kita perlu memilih dan mendukung pemimpin yang punya visi jelas dan realistis. Paslon putra daerah tampaknya memahami kebutuhan riil masyarakat Batu. Jadi, masyarakat hanya perlu mencermati dan memberikan dukungan penuh kepada mereka ke depannya,'' ungkap Nurbani, Rabu (13/12/2024).
Nurbani sendiri menilai berbagai program unggulan paslon nomor urut 1 ini relevan dengan kebutuhan masyarakat Kota Batu, terutama bagi masa depan pariwisata Kota Batu berkelanjutan yang berbasis partisipatif masyarakat. Selain itu, juga diselaraskan dengan pemberdayaan petani dan UMKM serta infrastruktur berbasis digital.
Pada prinsipnya, asas yang harus dibangun dalam membangun daerah harus juga dibarengi dengan keterlibatan dan peran masyarakat. Hal ini, ditegaskan berkali-kali juga oleh paslon putra daerah Nurochman - Heli.
''Apalagi mereka juga sudah makan asam garam tata kelola pemerintahan selama 10 tahun di DPRD. Mereka punya pengalaman, memahami kultur masyarakat dan program-program populis yang realistis jika dibanding dengan paslon lain,'' kata dia.
Dengan berbagai keunggulan tersebut Nurbani berharap dipegang teguh oleh paslon demi perubahan nyata masa depan Kota Batu di tengah kultur politik yang begitu-begitu saja.
''Semoga momen Pilkada ini menjadi jawaban tentang masa depan kesejahteraan Kota Batu secara lebih merata,'' harapnya.
Salah satu warga Kota Batu, Siti Ismawati berharap dari Pilkada 2024 ini melahirkan calon pemimpin yang membawa perubahan nyata. Ia tidak lagi ingin hidup susah di tengah hingar-bingar pariwisata yang selama ini digembor-gemborkan membawa kesejahteraan, tapi ternyata tidak.
“Kami ingin pemimpin yang benar-benar mengerti bagaimana susahnya hidup di Kota Batu. Saya yakin kalau pemimpinnya orang Batu sendiri, kami yakin ada niatan lebih tulus dsn emosional dalam membangun, terutama soal kesejahteraan,” katanya. (oer/wan)