Korban Tewas Akibat Bom di Nigeria Bertambah, Kini jadi 40 Orang

Serangan udara yang tidak disengaja terhadap warga sipil oleh militer di masa lalu pernah terjadi di Nigeria utara, di mana pasukan memerangi jihadis dan geng kriminal

Jan 27, 2023 - 18:12
Korban Tewas Akibat Bom di Nigeria Bertambah, Kini jadi 40 Orang
ilustrasi bom

NUSADAILY.COM – NIGERIA - Ledakan bom yang menimpa sekelompok penggembala di Nigeria. Sebelumnya dilaporkan 27 orang tewas akibat peristiwa ini, tapi kini meningkat drastis menjadi 40 orang.

"Kami sekarang memiliki sekitar 40 orang yang tewas," kata Gubernur Nasarawa Abdullahi Sule kepada wartawan, dilansir AFP, Jumat (27/1/2023).

"Kabar bahwa TNI AU yang melakukan pengeboman, tapi saat ini kami paham tidak ada pesawat TNI AU yang terbang (di atas) daerah itu," tambah Sule.

BACA JUGA : Terjadi Ledakan Bom di Nigeria, Tewaskan Puluhan Warga

"Malah drone yang terbang (di atas) area dan menjatuhkan bom," kata Sule, tanpa menyebutkan siapa yang mengoperasikan pesawat tersebut.

Ledakan bom itu terjadi pada Rabu lalu di Rukubi, sebuah desa di perbatasan antara negara bagian Nasarawa dan Benue, sebuah wilayah yang terkenal dengan kekerasan etnis dan agama. Kelompok yang mewakili penggembala mengatakan ledakan itu disebabkan oleh jet militer Nigeria.

"Kita semua tahu hanya militer yang memiliki jet untuk melakukan serangan udara," ucap Lawal Dano dari Asosiasi Peternak Sapi Miyetti Allah Nigeria, menyerukan penyelidikan pemerintah.

Juru bicara angkatan udara Nigeria tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP.

Ketegangan Etnis

Diketahui, serangan udara yang tidak disengaja terhadap warga sipil oleh militer di masa lalu pernah terjadi di Nigeria utara, di mana pasukan memerangi jihadis dan geng kriminal. Peristiwa pada September 2021 itu menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil.

Angkatan udara mengatakan jetnya mengejar sekelompok jihadis di daerah tersebut.

BACA JUGA : Venna Melinda Buka-bukaan Terkait Kasus KDRT yang Dilakukan Ferry

Pada Januari 2017, setidaknya 112 orang tewas ketika sebuah jet menghantam sebuah kamp yang menampung orang-orang yang terlantar akibat kekerasan jihadis di kota Rann, dekat perbatasan dengan Kamerun.

Militer Nigeria menyalahkan kurangnya penandaan yang tepat di daerah itu atas pengeboman dalam sebuah laporan yang dikeluarkan enam bulan kemudian.

Sedangkan di Nigeria tengah, penggembala dan petani telah berselisih tentang hak penggembalaan dan air selama beberapa dekade, tetapi kekerasan telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah beberapa penggembala bergabung dengan geng kriminal yang menyerang desa.

Konflik juga mengambil dimensi etnis dan agama, dengan sebagian besar penggembala adalah muslim. Sementara petani sebagian besar adalah Kristen.

Kamis lalu, sembilan orang tewas ketika tersangka penggembala melepaskan tembakan di luar sebuah kamp untuk orang-orang yang terlantar akibat serangan di dekat Makurdi, ibu kota negara bagian Benue. (ros)