Korban Longsor di Natuna Tertimbun saat Kerja Bakti Membersihkan Lumpur

Abdul menjelaskan intensitas hujan yang sangat tinggi sejak 25 Februari 2023 membuat lumpur menggelosor dari kawasan perbukitan dengan aliran air yang sangat besar.

Mar 14, 2023 - 17:19
Korban Longsor di Natuna Tertimbun saat Kerja Bakti Membersihkan Lumpur
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan proses evakuasi jenazah korban tertimpa longsor di Kampung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (9/3/2023). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyebut korban jiwa bencana tanah longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, tertimbun saat melakukan kerja bakti membersihkan lumpur.

Abdul menjelaskan intensitas hujan yang sangat tinggi sejak 25 Februari 2023 membuat lumpur menggelosor dari kawasan perbukitan dengan aliran air yang sangat besar.

Pada 6 Maret 2023, masyarakat sekitar melakukan kerja bakti membersihkan lumpur di daerah terdampak, dengan asumsi cuaca cerah untuk berkegiatan.

BACA JUGA : PUPR Kirimkan 7 Eskavator Guna Buka Jalan yang Tertutup...

"Tengah hari itu siang, longsor terjadi. Jadi banyaknya korban ini sebenarnya tidak hanya dari masyarakat yang rumahnya tertimbun, tapi masyarakat yang pada saat itu sedang melakukan kerja bakti," ujar Abdul dalam Disaster Briefing di Jakarta, dikutip Antara, Senin (13/3).

Abdul mengatakan di Desa Pangkalan, rumah yang tertimbun longsor hanya 27 unit, sedangkan korban jiwa yang tertimbun terhitung lebih dari 50 orang yang sedang kerja bakti.

Menurut dia, lumpur yang menggelosor dari perbukitan sudah seharusnya menjadi pertanda alam yang perlu diwaspadai masyarakat. Terlebih pada saat curah hujan berintensitas tinggi, telah dilaporkan longsoran yang merembes ke dinding rumah warga.

BACA JUGA : Tim SAR Temukan 9 Jenazah Korban Longsor Riau, Total Korban...

"Sebenarnya yang menjadi tanda awal longsor itu kalau sudah ada rembesan air. Tapi kemudian, karena mungkin kurang informasi atau ketidaktahuan kita, rembes air dari tebing ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang perlu dihindari dalam melakukan kerja bakti, dan tidak lama 3-4 jam setelah itu, longsor terjadi," kata Abdul.

Saat ini total korban tewas dalam peristiwa tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menjadi 48 orang.

Dari jumlah tersebut, 47 jenazah telah teridentifikasi dan satu jenazah lainnya belum. Masih ada 6 orang yang hilang.

"48 orang, 47 teridentifikasi, satu belum teridentifikasi," kata Juru Bicara Tanggap Darurat Patli Muhamad dalam keterangan tertulis.(lal)