Kontes Sinden Idol, Lestarikan Seni Tradisi di Tengah Arus Global

Saat ini,  kesenian daerah dan kebudayaan sudah semakin memudar tergerus perkembangan zaman. Agar eksistensi keseniaan itu tetap lestari, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menggelar 'Sinden Idol' se Malang Raya yang diikuti 30 peserta. Para peserta berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang serta Kota Malang.

Mar 1, 2023 - 07:54
Kontes Sinden Idol, Lestarikan Seni Tradisi di Tengah Arus Global
Salah satu peserta Kontes Sinden Idol se Malang Raya melantunkan lenggam Jawa di Padepokan Griya Shinta Dewa Songgoriti, Kota Batu (Selasa, 28/2)

NUSADAILY.COM–KOTA BATU– Senandung berlanggam tembang Jawa dilantunkan perempuan-perempuan muda dari sebuah pendapa Padepokan Griya Shinta Dewa Songgoriti, Kota Batu (Selasa, 28/2).  Dari bangunan joglo itu, terdengar suara merdu seorang sinden diiringi alunan gamelan.

Istilah sinden yang dikenal dalam seni musik tradisional Jawa, khusus mengacu kepada vokalis solo wanita. Ungkapannya bersifat melantunkan melodi frasa-frasa pendek yang dipaparkan menyela di antara nada-nada pokok suatu komposisi musikal pada orkestra gamelan.

Saat ini,  kesenian daerah dan kebudayaan sudah semakin memudar tergerus perkembangan zaman. Agar eksistensi keseniaan itu tetap lestari, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menggelar 'Sinden Idol' se Malang Raya yang diikuti 30 peserta. Para peserta berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang serta Kota Malang.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, gagasan itu untuk mengangkat seni tradisi dalam rangka memajukan kebudayaan nasional. Serta mempertahankan dan memacu regenerasi pesinden di tengah persaingan seni budaya global. 

"Ini komitmen Disparta memajukan seni budaya tradisi yang berkembang di Kota Batu. Kontes Sinden Idol se Malang Raya baru kali pertama digelar," ujar Arief.

Ada empat kriteria penilaian dalam kontes ini. Meliputi penguasaan materi, titi laras, garap serta penampilan. Para peserta dibagi dalam dua kategori, yakni kategori umum dan pelajar. Hadiah yang disediakan untuk kategori umum juara 1 sebesar Rp2 juta, juara 2 sebesar Rp1,5 juta dan juara 3 sebesar Rp1 juta. Berikutnya, hadiah untuk kategori pelajar/anak, juara 1 mendapatkan uang tunai sebesar Rp750 ribu. Kemudian juara kedua sebesar Rp650 ribu dan juara ketiga sebesar Rp500 ribu.

Arief berencana kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan. Menurutnya, melalui fasilitas ruang pentas sangat dibutuhkan agar pelaku seni tradisi dapat bereksplorasi mengembangkan kreativitasnya.

"Sehingga seni tradisi tetap lestari diwariskan turun temurun kepada generasi selanjutnya," imbuh dia.

Diantara seniman dan sesepuh Kota Batu yang memprakarsai kontes ini seperti Agung Shinta sebagai pelaku budaya kesenian karawitan sinden, Hariyanto sang maestro karawitan, dan Ki Eko Saputro seorang dalang muda sekaligus Ketua Pepadi Kota Batu, serta sejumlah seniman musik tradisional Kota Batu.

Agung Shinta, menjelaskan bahwa acara ini merupakan komitmen bersama untuk mendorong, memfasilitasi sekaligus sebagai kontribusi untuk Kota Batu sebagai kota wisata yang berkebudayaan.

“Dalam rangka melestarikan budaya dan tidak hanya Batu tapi Malang Raya, kebudayaan kita tidak dipandang sebelah mata oleh daerah lain. Mari kita bersama-sama melestarikan kebudayaan ini, kita tidak boleh melupakan peninggalan leluhur kita,” ujar Agung Shinta. (oer/adv/wan)