Kompetisi Inovasi Layanan Publik Tahun 2022 Tuntas Digelar, Berikut Pemenangnya

Dec 22, 2022 - 03:04
Kompetisi Inovasi Layanan Publik Tahun 2022 Tuntas Digelar, Berikut Pemenangnya

NUSADAILY.COM - PASURUAN - Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kolabik), sebuah ajang lomba untuk memacu unit penyelenggara pelayanan publik pemerintah dalam mengemukakan gagasan dan ide baru bagi proses pelayanan masyarakat, rampung digelar.

Lomba yang diselenggrakan Pemkot Pasuruan melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Pasuruan, berlangsung kurang lebih hampir dua bulan. Prosesi penyerahan penghargaan kompetisi tersebut dilakukan di Ballroom Hotel BJ Perdana Kota Pasuruan, Rabu (21/12).

Proses penjurian Kolabik tahun 2022 ini telah dimulai sejak awal November lalu. Tercatat sebanyak 54 Unit Penyelenggara Pelayanan Publik ikut berpartisipasi.

Selanjutnya guna mendapatkan 20 besar inovasi terbaik, peserta mempresentasikan gagasannya serta wawancara dengan tim juri. Tim juri kemudian melakukan verifikasi dan kunjungan lapangan untuk selanjutnya diumumkan sepuluh besar nominasi inovasi terbaik.

Dari Top 10 tersebut, dipilihlah 3 inovasi terbaik yang memilik keunggulan dibanding tujuh inovasi lainnya.

Ketiga inovasi tersebut adalah - BANSER (BANDENG JELAK SERBU RESTORAN) oleh Dinas Perikanan, BUIH JADI PERMADANI (IBU Hamil JAlanI PERsalinan AMan DApat Foto BayI, dan Dokuemen Kependudukan Akta Kelahiran, KK & KIA) oleh UPT Puskesmas Karangketug serta JALAN BERDUA (Kerjasama Pelayanan Penerbitan KK dan KTP Elektronik dengan KUA oleh Dispendukcapil).

Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, S.TP M.Si (Mas Adi) menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan Kolabik. Menurutnya,  pada era sekarang ini, pelayanan publik dituntut untuk menciptakan terobosan-terobosan baru, yang mampu menyederhanakan dan memepermudah akses masyarakat terhadap sebuah layanan.

"Saya mengamati dan melihat langsung inovasi yang ditampilkan Puskesmas, Sekolah, maupun OPD. Dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa inovasi memang menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan tiap unit," kata Wawali.

Menurutnya inovasi yang baik adalah inovasi yang memiliki dampak. Dampak yang dimaksud adalah bagaimana melalui inovasi membuat pelayanan menjadi semakin mudah, cepat, dan murah.

"Inovasi bukan hanya asal beda. Inovasi harus punya nilai dan manfaat lebih. Kalau hanya casingnya saja, maka tidak akan ada dampak apapun," tandas Mas Adi.

Mas Adi juga menyampaikan pesan kepada seluruh unit penyelenggara pelayanan publik untuk tidak berhenti melakukan inovasi. Ia berharap agar inovasi yang telah disusun tetap.dilanjutkan secara berkesinambungan.

"Jangan karena lombanya sudah selesai, dapat piala, hanya dipajang namun harus ditindaklanjuti. Anda harus memahami bahwa inovasi yang kita lakukan bukan berorientasi pada bisnis, namun pada pelayanan masyarakat. Harus terus diukur manfaat dari inovasi yang kita lakukan," tegasnya.

Wawali menjelaskan jika pengukuran tingkat manfaat dari inovasi menjadi penting untuk dilakukan sebab inovasi sangatlah dinamis.

"Jika hari ini program A dikatakan sebagai sebuah inovasi, belum tentu dalam 2-3 tahun kedepan inovasi ini masih relevan dengan kebutuhan masyarakat,"

Terakhir, Mas Adi berpesan kepada selurub perangkat daerah agar dalam menciptakan sebuah inovasi beroriantasi pada tujuan bersama menuju Pasuruan Kota Madinah.

"Jangan ada ego sektoral," pungkasnya. (oni)