Komite Parlemen Gambia Tuntut Produsen Sirup Obat Batuk

Sebuah komite parlemen di Gambia telah merekomendasikan penuntutan terhadap produsen sirup obat batuk di India yang diduga menyebabkan kematian sedikitnya 70 anak di negara tersebut.

Dec 21, 2022 - 23:58
Komite Parlemen Gambia Tuntut Produsen Sirup Obat Batuk
Skandal sirup obat batuk asal India yang menewaskan 70 anak-anak di Gambia (Foto: WHO)

NUSADAILY.COM - GAMBIA - Sebuah komite parlemen di Gambia telah merekomendasikan penuntutan terhadap produsen sirup obat batuk di India yang diduga menyebabkan kematian sedikitnya 70 anak di negara tersebut.

Komite menegaskan Maiden Pharmaceuticals harus dimintai pertanggungjawaban karena mengekspor apa yang disebutnya sebagai obat yang terkontaminasi.

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan pada Oktober lalu yang menyarankan regulator untuk menghentikan penjualan sirup.

Namun laboratorium pemerintah di India mengatakan tes mereka pada sirup menemukan bahwa mereka "memenuhi spesifikasi". Seorang pejabat India mengatakan pekan lalu bahwa WHO "lancang" karena telah menyalahkan sirup sebagai pemicu kematian anak-anak itu..

Tetapi badan kesehatan global itu mengatakan kepada BBC bahwa mereka hanya mengikuti mandatnya dan "bertahan pada tindakan yang diambil".

Setelah penyelidikan yang dilakukan selama berminggu-minggu, komite parlemen Gambia sekarang merekomendasikan agar pihak berwenang mengambil tindakan keras, termasuk melarang semua produk Farmasi Maiden di negara itu dan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut.

“Panitia mengatakan yakin bahwa Maiden Pharmaceuticals bersalah dan harus bertanggung jawab untuk mengekspor obat-obatan yang terkontaminasi,” terang parlemen dalam laporannya.

"Temuan tetap sama dengan laporan sebelumnya yang menunjukkan Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup terkontaminasi dengan diethylene glycol dan ethylene glycol," lanjutnya.

Diethylene glycol dan ethylene glycol beracun bagi manusia dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi. Namun panel tersebut menambahkan bahwa penyebab ilmiah yang pasti dari kematian anak-anak tersebut masih dalam penyelidikan.

Panel juga menginginkan Badan Pengawasan Obat negara untuk memastikan semua obat yang diimpor ke negara itu terdaftar dengan benar dan pemeriksaan latar belakang dilakukan pada produsen - termasuk mengunjungi fasilitas mereka.

Laporan tersebut juga mengungkapkan sistem perawatan kesehatan negara yang tidak cukup baik sehingga mendesak pemerintah untuk memperkuatnya dan menyediakan peralatan dan obat-obatan yang lebih baik ke rumah sakit negara.

Menanggapi hal ini, Maiden Pharmaceuticals langsung membantah tuduhan itu.

(roi)