Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep Gelar Sembahyang Imlek Pas Pergantian Hari
Seno menjelaskan, jumlah jemaat saat sembahyang Imlek di Sumenep memang semakin berkurang dari tahun ke tahun. Masa sebelum pandemi, jumlah jemaat sembahyangan Imlek di Klenteng Pao Sian Lin Kong bisa mencapai 50 orang lebih dan saat ini tidak sampai 20 orang.
NUSADAILY.COM – SUMENEP – Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep menjadwalkan sembahyang Imlek secara sederhana pas pergantian hari. Tepatnya pada Sabtu (21/1/2023) pukul 24.00 WIB.
Ketua pengurus tempat ibadah Tri Darma tersebut, Seno Jaya Menggala menuturkan, di Sumenep memang tidak ada perayaan khusus Imlek seperti di daerah-daerah lain. Hanya ibadah sembahyang yang dilakukan saat jam 12 malam.
“Umat kami sembahyangan Imlek di Klenteng untuk memanggil dewa rezeki. Berharap semoga Tahun Baru Imlek 2574 ini rezeki lancar, ekonomi juga makin baik,” katanya, Jumat (20/1/2023).
BACA JUGA : Kader GMNI Sumenep Demo KPU, Protes Penetapan Hasil Seleksi...
Seno menjelaskan, jumlah jemaat saat sembahyang Imlek di Sumenep memang semakin berkurang dari tahun ke tahun. Masa sebelum pandemi, jumlah jemaat sembahyangan Imlek di Klenteng Pao Sian Lin Kong bisa mencapai 50 orang lebih dan saat ini tidak sampai 20 orang.
“Sebagian besar jemaat kami merayakan Imlek di Surabaya. Imlek ini juga menjadi momen bagi kami untuk mudik, seperti umat Islam saat lebaran. Nah, jemaat sembahyangan ini saat Imlek akan pulang ke rumah orang tuanya yang rata-rata tidak tinggal di Sumenep,” tuturnya.
Menurut Seno, tidak ada persiapan khusus bagi jemaat Klenteng Pao Sian Lin Kong menyambut Imlek, karena memang tidak menggelar perayaan. Hanya saja sekitar dua pekan lalu, sebagian jemaatnya melakukan bersih-bersih klenteng.
“Untuk bersih-bersih klenteng memang rutin dilakukan dua minggu sebelum sembahyangan. Setelah itu ya tidak ada persiapan apa-apa, karena kegiatan kami hanya ibadah sembahyangan Imlek,” ucapnya.
BACA JUGA : Pesawat Rute Pulau Pagerungan-Sumenep Terbang 3 Kali Seminggu,...
Klenteng Pao Sian Lin Kong ini merupakan satu-satunya klenteng di Sumenep yang menjadi tempat ibadah umat Konghucu, Budha, dan Tao atau biasa disebut Tri Darma.
“Kalau Klenteng di Sumenep ini justru lebih ramai saat perayaan cap go meh pada bulan dua, dan hari kelahiran Dewi Kuan Im pada bulan tiga Masehi,” ujar Seno.(ris)
