Kisah Retno Sustyaningsih yang Tinggalkan PNS dan Hasilkan Ratusan Juta Omzet

Berawal dari hobi masak, wanita ini kini jadi juragan katering beromzet ratusan juta. Wanita bernama Retno Sustyaningsih ini mengungkapkan kalau omzet yang dia raup mencapat ratusan juta per hari.

Jan 21, 2023 - 19:22
Kisah Retno Sustyaningsih yang Tinggalkan PNS dan Hasilkan Ratusan Juta Omzet
Bisnis katering raih omzet ratusan juga per hari. (Foto: YouTube/JagaLilin)

NUSADAILY.COM - JAKARTA – Berawal dari hobi masak, wanita ini kini jadi juragan katering beromzet ratusan juta.

Wanita bernama Retno Sustyaningsih ini mengungkapkan kalau omzet yang dia raup mencapat ratusan juta per hari.

Dikutip dari kanal YouTube JagaLilin pada Sabtu (21/1/2023), usaha katering yang diberi nama Obby Catering ini ternyata berawal dari hobi memasak Retno.

Dia mengaku awalnya hanya suka berbagi makanan ke tetangga atau teman kantornya. Dari sana Retno banyak menerima masukan perihal rasa masakannya.

Kritik dan saran tersebut Retno pelajari dengan baik. Dia menerima semua komentar yang masuk.

”Temen tuh ada yang minta tolong, ibu-ibu rumahan yang tidak sempat masak. Saya buatkan, walaupun hanya 1 atau 2 porsi,” ujar Retno pada video.

Retno yang saat itu bekerja sebagai Humas di Kantor Pemerintah Daerah kota Depok kemudian menyambi dengan membuka usaha katering kecil-kecilan.

Suaminya yang memang ahli di bidang makanan pun kerap menjadi konsultan pribadi Retno.

Berkat dukungan dan saran sang suami serta anaknya, Retno kemudian berhenti bekerja dan memilih fokus pada bisnisnya.

Membangun Obby Catering yang diketahui berlokasi di Jalan Sawo Raya, Pondok Sukatani ini tidaklah mudah.

Retno mengaku bahkan pernah melewati masa-masa sulit dalam merintis bisnisnya.

”Usaha naik turun udah pasti, orang sih liatnya yang sekarang. Dibilang orderan juga ngga ada-ada amat, istilahnya dulu tuh kita selalu rindu order, ada seminggu cuma satu kali orderan,” ungkapnya.

Tetapi Retno memilih untuk tetap konsisten dan fokus menekuni satu bidang saja.

”Prinsip saya mencintai pekerjaan adalah nomor satu. Kalau sudah mencintai pekerjaan kita, apapun yang kita kerjakan tidak akan terasa capek. Kerja keras yang kita lakukan dengan ikhlas itu pasti akan membuahkan hasil,” kata Retno.

Semua upaya Retno lakukan demi bisnisnya. Dirinya pernah juga mencoba usaha frozen food yang kemudian berhasil masuk ke beberapa toko dan hotel.

Namun karena sistem pembayarannya yang tidak kontan, Retno mencoba berjualan nasi uduk dan kue-kue kecil lainnya di pasar.

Retno percaya bahwa Tuhan telah mengatur rezekinya sampai usahanya dapat bertahan hingga 15 tahun.

Padahal usaha kateringnya dulu hanya mampu membeli kardus secara ketengan serta 2 lusin piring.

”Saya dulu juga Cuma punya piring 2 lusin awalnya. Karena saya cuma mampu beli piring 2 lusin,” kenangnya.

Retno pun berhasil membangun usaha kateringnya. Kini dia sudah memiliki dapur pribadi dengan alat-alat masak impian.

Bahkan Retno juga memanfaatkan peluang untuk membuka kelas pelatihan memasak. Pelatihan tersebut penuh diisi oleh mereka yang berumur mendekati pensiun dan ingin membuka usaha katering.

Seperti yang Retno katakan sebelumnya, adanya turun naik dalam usaha merupakan hal biasa. Sama halnya dengan yang Retno alami.

Usaha kateringnya menjadi dampak pandemi 2 tahun lalu. Padahal kala itu dia sudah memiliki janji di beberapa acara.

”Di atas Rp500 juta deh, Rp700 jutaan. Itu cuma satu kegiatan ya, belum yang lain-lain tuh. Belum dari yang suka pesen ini, langganan ini. Memang banyak juga yang tidak jadi karena kondisi itu,” katanya.

Namun penjualannya berangsur membaik pada 2021, pesanannya meningkat secara bertahap. Sampai omzet hingga Rp200 juta per hari berhasil Retno raih.

“Kita pernah satu hari itu Rp200 juta. Itu karena ada wedding dan kegiatan yang jumlahnya lumayan besar, ada yang pesan hampir 1000 besek dalam beberapa hari untuk acara keluarga aja,” tutur Retno.

Dia pun berpesan kepada mereka yang ingin memulai usaha untuk jangan ragu dan takut. Karena hasilnya akan berakhir baik walaupun tidak dalam waktu singkat.

(roi)