Kisah Inspiratif dari Perempuan-perempuan Kekasih Allah

Setiap pria yang melihatnya pasti tergoda dengan kecantikannya. Wanita itu membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin bersenang-senang bersamanya dengan membayar 100 dinar.

Dec 31, 2022 - 15:37
Kisah Inspiratif dari Perempuan-perempuan Kekasih Allah
Ilustrasi perempuan nakal

NUSADAILY.COM – MALANG - Kisah ini diceritakan Ibnu Qudamah dalam Kitab at-Tawwabin dan turut dinukil Ibnu Watiniyah dalam buku Nisa'ul Auliya': Kisah Wanita-wanita Kekasih Allah.

Ibnu Qudamah, seorang imam, ahli fikih, dan zuhud, menceritakan kisah tentang wanita bani Israil yang melahirkan tujuh nabi. Wanita tersebut sebelumnya adalah seorang pelacur.

Dalam pandangan para ulama besar bidang tafsir, seperti Ibnul Jauzi dan Ibnu Katsir, Ibnu Qudamah adalah seorang imam dalam bidang tafsir, fikih, hadits, dan seni. Ia menguasai ilmu fikih dan ahli dalam memberikan fatwa. Demikian seperti dilansir dari Al-Ayyubiyuna ba'da Shalahuddin karya Ali Muhammad Ash-Shallabi.

Ia menceritakan, ada seorang wanita nakal di kalangan bani Israil yang selalu menggoda laki-laki dengan kecantikan wajahnya. Pintu rumahnya selalu terbuka. Setiap hari ia duduk-duduk di atas ranjang yang letaknya berhadapan dengan pintu rumahnya.

Setiap pria yang melihatnya pasti tergoda dengan kecantikannya. Wanita itu membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin bersenang-senang bersamanya dengan membayar 100 dinar.

Pada suatu hari, ada seorang pemuda 'abid (ahli ibadah) yang lewat depan rumah wanita itu. Begitu melihat wanita itu ia pun tergoda. Sebagai seorang 'abid, ia lantas berdoa kepada Allah SWT supaya menghilangkan hawa nafsunya dari hatinya. Namun, hal itu tak kunjung hilang.

Pemuda ahli ibadah itu pun menuruti hawa nafsunya. Akhirnya, ia bekerja keras mengumpulkan uang agar bisa bersenang-senang dengan wanita tersebut. Ia bahkan sampai menjual perabot rumahnya dan semua barang yang ia miliki sampai terkumpul uang 100 dinar.

Setelah terkumpul, ia bergegas pergi ke rumah wanita itu dan menyerahkan uangnya kepada wakil si wanita. Si wanita lantas menyiapkan waktu khusus untuk menyambut kedatangannya.

Tiba pada waktu yang telah ditentukan, pemuda ahli ibadah itu menemui si wanita. Wanita itu pun telah siap segalanya, ia berdandan dan duduk di atas ranjang yang berlapis emas.

"Sesungguhnya engkau telah memikatku sehingga aku bekerja keras untuk mendapatkan 100 dinar agar bisa mendapatkanmu," kata pemuda itu.

Dengan senyuman hangat, wanita pelacur itu lantas memintanya untuk masuk. Tak lama kemudian, si pemuda yang telah tergoda ini mengulurkan tangannya. Namun, Allah SWT menurunkan rahmat-Nya dari berkah ibadah serta tobat yang dilakukan pemuda itu.

"Sungguh Allah melihat perbuatan ini dan melebur semua amalmu," kata pemuda itu dalam hatinya.

Seketika ia teringat akan menemui Tuhannya dan berdiri di hadapan-Nya. Ia lantas dilanda ketakutan yang luar biasa. Tubuhnya gemetar dan raut wajahnya berubah.

"Biarkan aku keluar dari sini dan 100 dinar ini milikmu," ucap laki-laki itu.

Melihat keadaan yang aneh ini, si wanita bertanya, "Apa yang terjadi denganmu? Bukankah engkau kumpulkan uang itu untuk bisa bersenang-senang denganku? Tetapi ketika sudah tercapai apa yang engkau inginkan, engkau tinggalkan begitu saja?"

"Aku takut kepada Allah. Sungguh uang yang telah aku berikan kepadamu itu halal untukmu. Tolong izinkan aku keluar!" ucap laki-laki itu.

Wanita itu kembali bertanya, "Apakah kamu tidak akan berbuat apa pun kepadaku?"

"Tidak!" jawabnya.

"Kalau demikian, maka sungguh tidak ada yang pantas menjadi suamiku melainkan dirimu," ucap wanita itu dengan nada penuh penyesalan dan tobat.

"Tinggalkan aku, biarkan aku keluar!" teriak laki-laki itu dengan tetap memaksa pergi.

Lelaki itu mendesak agar bisa segera meninggalkan rumah si wanita itu. Namun, wanita itu tidak mengizinkan hingga laki-laki itu mau menjadikannya istri.

Singkat cerita, akhirnya laki-laki itu pun pergi meninggalkan rumah wanita itu dengan penuh penyesalan. Sebelum pergi ia sempat memberi tahu nama dan rumahnya.

Sejak ditinggal oleh pemuda ahli ibadah itu, si wanita diselimuti rasa takut karena mendapatkan berkah dari sang pemuda. Ia berkata dalam hatinya, "Ini adalah dosa yang pertama kali yang dilakukannya, dan ia sangat merasa takut. Sedangkan aku telah melakukan dosa ini selama satu tahun. Tuhan yang ditaatinya adalah Tuhanku juga. Dan seharusnya rasa takutku melebihi rasa takutnya."

Wanita bani Israil itu lantas bertobat. Hingga pada suatu ketika ia memutuskan untuk menemui lelaki itu dengan penampilan tertutup dan memakai cadar. Setelah bertanya ke sana ke mari kepada penduduk desa, ia pun bertemu dengan lelaki itu.

Namun, begitu lelaki itu mengetahui bahwa yang datang adalah wanita pelacur yang pernah ia datangi, ia lantas terkejut, menjerit dengan keras lalu meninggal dunia.

Setelah kejadian itu, si wanita bertambah sedih. Ia pun bertanya kepada penduduk di sana, "Aku keluar hanya untuk ia dan kini ia telah meninggal. Apakah ada di antara keluarganya yang membutuhkan seorang perempuan untuk dinikahi?"

Penduduk desa kemudian memberitahu bahwa lelaki tersebut memiliki saudara laki-laki yang saleh tetapi miskin. "Ya ada. Pemuda itu mempunyai saudara laki-laki yang saleh, akan tetapi ia miskin tidak memiliki harta," jawab salah seorang di antara mereka.

"Tidak masalah, karena aku memiliki banyak harta," ucap wanita yang telah bertobat itu

Singkat cerita, wanita yang dulunya pelacur itu menikah dengan saudara laki-laki ini karena kecintaannya kepada saudaranya. Dikisahkan, di antara keturunannya mereka terdapat tujuh nabi bani Israil. Ada pendapat yang menyebut wanita itu bernama Al Malikah.

Pelacur Mendatangi Rasulullah SAW Minta Dirajam
Kisah tentang wanita pelacur yang bertobat juga terjadi pada zaman nabi. Diceritakan, ada seorang wanita dari Juhainah yang datang kepada Rasulullah SAW dalam keadaan hamil karena berzina.

Wanita itu meminta hukuman rajam atas perbuatan yang telah ia lakukan. Rasulullah SAW pun berbicara kepada walinya dan meminta agar wanita tersebut dihadapkan kembali dengannya jika ia telah melahirkan anak yang dikandungnya.

Singkat cerita, wanita itu pun menerima hukum rajam hingga meninggal dunia. Rasulullah SAW kemudian menyalatkannya. Beliau juga mendoakannya dengan doa bagi orang yang telah meninggal dunia.

Tatkala salah seorang sahabat menanyakan mengapa beliau menyalatkan pelaku zina, Rasulullah SAW menjawab bahwa wanita tersebut telah melakukan tobat yang luas.(han)