Khofifah Resmi Meluncurkan IPAT BO Atau Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik

Dalam teknologi IPAT BO terdapat empat temuan yakni pertama konsorsium dekomposer yang mengolah jerami menjadi kompos yang baik

Mar 15, 2023 - 18:39
Khofifah Resmi Meluncurkan IPAT BO Atau Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik
Foto: Charolin Pebrianti/ilustrasi panen padi

NUSADAILY.COM – JAKARTA - resmi meluncurkan IPAT BO atau Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik yakni sebuah inovasi teknologi pertanian pada tanaman padi.
Inovasi ini bermanfaat untuk membuat tanaman padi menghasilkan panen mencapai 8-11 ton per satu hektar.

Teknologi IPAT BO mengutamakan pemanfaatan bahan organik yang tersedia secara lokal seperti kompos jerami. Teknologi ini menitikberatkan pada manajemen kekuatan biologis tanah, tata air, manajemen tanaman dan pemupukan berbasis organik secara terpadu.

BACA JUGA : Arus Lalin di Pondok Gede Melambat Karena Banjir

IPAT BO Terdiri dari Empat Teknologi
Melansir laman resmi Unpad, IPAT BO ini dikembangkan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata.dilansir dari detik.com

Dalam teknologi IPAT BO terdapat empat temuan yakni pertama konsorsium dekomposer yang mengolah jerami menjadi kompos yang baik.

Kedua, konsorsium pupuk hayati yang mengolah kompos jerami menjadi pupuk yang bagus. Prof Tualar mengatakan bahwa dua teknologi tersebut disebut "Koalisi Makhluk Halus."
Ketiga adalah konsorsium penataan tanah dan keempat kombinasi nutri dengan pemupukan melalui daun. Dari gabungan keempat teknologi tersebut, membuat teknologi tersebut dapat menghasilkan panen berkisar 8 - 11 ton untuk satu hektar tanah.

"Empat teknologi ini sudah mendapatkan penghargaan Menristekdikti pada 2014 sebagai 100 inovator terbaik Indonesia. Kemudian pada 2016, teknologi ini kembali dapat penghargaan sebagai 10 Inovator Terbaik Indonesia," terang Prof. Tualar dalam situs Unpad, dikutip Rabu (15/3/2023).dilansir dari detik.com

Teknologi yang Bisa Membuat Padi Jadi 'Bahagia'
Untuk membuat padi menjadi 'bahagia', Prof. Tualar mengembangkan sistem tanah berpasangan yang bisa disebut juga twin seedling atau jejer manten.

Kesuksesan padi menjadi 'bahagia;, menjadi ukuran dalam peningkatan produktivitas padi dalam IPAT PO.

BACA JUGA : AHY Kritik Keras Proyek Mercusuar Jokowi: Tak Berdampak...

Teknologi ini dapat meningkat produktivitasnya menjadi minimal 25 persen dibanding teknik konvensional karena sebelum padi ditanami berpasangan, lahan yang menjadi tempat tumbuhnya dibenahi dengan teknologi "koalisi makhluk halus".

Teknologi Problem Solver
Prof. Tualar menuturkan bahwa teknologi ini dapat diaplikasikan di berbagai wilayah lewat penyesuaian dan permintaan petani. IPAT BO menjadi teknologi berbasis penyelesaian masalah di masyarakat, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta banyak berbasis bahan lokal dan organik.

Untuk mengundang minat generasi muda terjun ke dunia pertanian, riset IPAT BO akan dikembangkan dengan integrasi dengan perangkat teknologi IoT. Upaya tersebut juga dapat membuat proses pertanian menjadi lebih efektif.

Selain empat teknologi yang ada dalam IPAT BO ini, terdapat juga tiga pengembangannya yakni konvensional, super, dan ratun. IPAT BO konvensional, dapat meningkatkan produksi padi berkisar 8 - 11 ton dan jenis super hingga 10-12 ton.

Adapun teknologi ratun dapat membuat bibit padi bisa ditanam 3-4 kali setahun. Selain itu, padi yang telah dipangkas dapat dipanen kembali setelah 3 bulan mendatang.(ris)