Khofifah Indar Parawansa Disebut Masuk Radar Cawapres Pendamping Anies Baswedan di 2024

Belakangan ini muncul nama Khofifah dan dan Sandiaga. Khofifah muncul dari usulan NasDem. Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menilai bahwa muncul pertimbangan pendamping Anies dari kalangan NU

Mar 9, 2023 - 17:16
Khofifah Indar Parawansa Disebut Masuk Radar Cawapres Pendamping Anies Baswedan di 2024
Khofifah Indar Parawansa (Foto: Istimewa (Dok Pemprov Jatim)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Nama Menprekraf Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut masuk radar calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di 2024. Partai pro Anies memberikan respons dan sikap yang berbeda terkait hal itu.
Untuk diketahui partai pro Anies yakni NasDem, PKS, dan Demokrat. Sejauh ini, nama yang mencuat jadi cawapres Anies hanya tokoh internal partai di 'Koalisi Perubahan' yakni Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kader PKS Ahmad Heryawan (Aher).

Belakangan ini muncul nama Khofifah dan dan Sandiaga. Khofifah muncul dari usulan NasDem. Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menilai bahwa muncul pertimbangan pendamping Anies dari kalangan NU. Dia menyebut salah satunya Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA : Waduh! Lalin di Sejumlah Tol Arah Jakarta Alami Kepadatan...

"Belum. Tapi, nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi Cawapres Anies dari kalangan NU, misalnya ada Khofifah, ada Saifullah Yusuf Sekjen PBNU, ada Yenny Wahid, ada Gus Yasin. Gus Yasin itu Wakil Gubernur Jawa Tengah," kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).dilansir dari detik.com

Sedangkan nama Sandiaga berawal dari survei Voxpol Center Research and Consulting. Founder sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago, mengulas hasil survei yang terakhir dirilis Voxpol dengan Anies Baswedan mendapat elektabilitas tertinggi di segmen capres dan Sandiaga tertinggi di sektor cawapres.

Pangi kemudian mengulas kepemimpinan Anies dan Sandi di Jakarta. Anies dan Sandi tidak berpasangan sampai 5 tahun karena nama terakhir memutuskan maju Pilpres 2019.

"Temuan terbaru survei Voxpol Center Research and Consulting yang dilakukan pada November 2022 menunjukkan potensi yang sangat besar bagi pasangan Anies-Sandi untuk dipasangkan sebagai calon presiden dan wakil presiden," kata Pangi dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).
Balik ke Sandiaga dan Khofifah, di antara ketiga partai pro Anies ada yang membuka pintu untuk kedua tokoh tersebut. Ada juga yang tegas ingin cawapres Anies representasikan perubahan.

Untuk diketahui, NasDem memang menggadang Khofifah jadi cawapres pendamping Anies. Wasekjen NasDem Hermawi Taslim menjelaskan mengapa Khofifah termasuk yang berpeluang menjadi cawapres Anies.

"Yang disepakati oleh koalisi bahwa cawapres ditentukan oleh Anies, tidak terbatas asal usulnya," kata Taslim kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

BACA JUGA : Hasil Putusan Banding Ferdy Sambo Akan Diumumkan Secara...

"Jadi semua kandidat termasuk Khofifah, berpeluang untuk ditetapkan sebagai cawapres," ujarnya.
Taslim lalu membeberkan sejumlah alasan sosok Khofifah dipertimbangkan menjadi cawapres Anies. Faktor gender hingga latar belakang NU menjadi penguatnya.

"Faktor gender, faktor pengalaman di pemerintahan, jam terbang, faktor keluarga besar NU, kepribadian yang tangguh dan wawasan keindonesiaan yang kuat. Semua faktor itu tentu akan menyatu menjadi faktor pendulang suara," kata Taslim.
PKS Sebut Sandiaga dan Khofifah Potensial
PKS menilai Sandi dan Khofifah merupakan figur dengan kepemimpinan yang baik. Meski begitu, dia menyerahkan keputusan cawapres ke Anies Baswedan.

"Terkait bacawapres, kami memberikan ruang dan kebebasan kepada bacapres untuk memutuskan siapa yang terbaik untuk kemenangan bersama. Tentu nanti bacapres akan berkonsultasi kepada partai-partai koalisi siapa yang paling tepat," kata Jubir PKS M Kholid kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

Kholid menyebut Sandi dan Khofifah turut masuk radar sebagai sosok potensial cawapres Anies. Dia lalu menyinggung pengalaman keduanya sebagai pejabat publik.

"Terkait nama Bang Sandi dan Bu Khofifah saya kira dua figur yang punya kapasitas kepemimpinan yang baik. Pak Sandi pernah jadi Wakil Gubernurnya DKI, dan sekarang Menteri Pariwisata," kata Kholid.

"Bu Khofifah seorang Gubernur Jawa Timur. Pernah jadi Menteri Sosial. Artinya keduanya sama-sama merupakan sosok yang kompetensi, rekam jejak dan juga punya kapasitas," imbuhnya.
Kholid mengatakan penentuan cawapres itu bergantung pada Anies sebagai bacapres. Namun dengan mempertimbangkan ketentuan yang ditentukan koalisi.

"Nanti tinggal bacapresnya sendiri seperti apa pandangan dan preferensinya. Dan tentu pandangan dan sikap partai-partai pengusung juga akan menjadi pertimbangan," kata dia.
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menekankan poros koalisi yang digodok mengusung tema perubahan. Jadi, menurutnya, sosok cawapres yang nantinya diusung koalisi juga harus merepresentasikan perubahan dari pemerintahan saat ini.

"Namun sebagai pandangan, karena koalisi kami ini mengusung nama dan tema perubahan, idealnya cawapresnya pun memang yang merepresentasikan hal ini. Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di mata rakyat yang menginginkan perubahan di mana semakin hari semakin besar dan meluas dukungannya," kata Jansen, Rabu (8/3/2023).

Jansen menilai para pendukungnya akan bingung apabila tokoh yang diusung tidak sesuai dengan tema tersebut. Oleh karena itu, dia menekankan partainya tidak masalah tokoh cawapres dari dalam atau luar koalisi, yang pasti mampu merepresentasikan perubahan.

"Tentu mereka akan bingung jika tiba-tiba koalisi yang katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang tidak merepresentasikan hal itu. Saya pribadi khawatir rakyat pendukung perubahan akan bingung dan mempertanyakan konsistensi kami dalam mengusung tema perubahan dan perbaikan ini," kata Jansen.

"Jadi sekali lagi soal cawapres ini bukan soal apakah dia berasal dari dalam atau luar koalisi, intinya dari manapun bisa, sepanjang dia merepresentasikan perubahan itu sendiri," (ris)