Ketua Umum JoMan Atau Noel Memastikan JoMan Akan Mengganti Namanya Menjadi Prabowo Mania 08

Relawan Jokowi Mania (JoMan) menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024

Feb 16, 2023 - 16:47
Ketua Umum JoMan Atau Noel Memastikan JoMan Akan Mengganti Namanya Menjadi Prabowo Mania 08
Foto: JoMan (Silvia Ng/detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Usai batal mendukung Ganjar Pranowo, namanya kini tak lagi Ganjar Pranowo (GP) Mania.
Ketua Umum JoMan Immanuel Ebenezer atau Noel memastikan JoMan akan mengganti namanya menjadi Prabowo Mania 08. Noel menyebut angka 08 itu dikarenakan Prabowo diyakini akan menjadi presiden yang ke-8.
"Iya sudah pasti (diubah), mengubahnya itu (menjadi) Prabowo Mania 08," ujar Noel saat ditemui di DPP JoMan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).dilansir dari detik.com

"Kenapa 08? Karena nanti kita yakinin Prabowo adalah presiden ke-8 di 2024 nanti," sambungnya.

BACA JUGA : Tok! Bharada E Resmi Divonis 1,5 Tahun Penjara Atas Pembunuhan...

Dukung Prabowo
Relawan Jokowi Mania (JoMan) menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Dukungan ini dinyatakan beberapa saat setelah Relawan JoMan membubarkan Ganjar Pranowo (GP) Mania.

"DPP Jokowi Mania (JoMan) memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024/2029," kata Sekjen Relawan JoMan Akhmad Gojali dalam konferensi pers di DPP JoMan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2).

Akhmad Gojali menyampaikan sejumlah alasan pihaknya mendukung Prabowo Subianto maju dalam Pemilu 2024. Salah satunya, Prabowo dinilai memiliki modal sosial yang lebih dari cukup untuk jadi capres 2024 mendatang.

"Prabowo memiliki modal sosial yang lebih dari cukup untuk menjadi calon presiden tahun 2024-2029," terang Akhmad Gojali.

Sekretaris Jenderal Relawan JoMan, Akhmad Gojali mengatakan dukungan itu didasari oleh 8 pertimbangan. Pertimbangan pertama, Prabowo diyakini bakal melanjutkan pembangunan yang belum selesai di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bahwa Prabowo Subianto diyakini akan melanjutkan pembangunan Indonesia yang belum terselesaikan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo," ucap Akhmad Gojali dalam konferensi pers di DPP JoMan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2).

BACA JUGA : DKI Bakal Bangun 10 Jalan Tembusan untuk Atasi Macet, Target...

Pertimbangan kedua, Relawan JoMan menilai Prabowo memiliki modal sosial yang lebih dari cukup untuk maju sebagai capres di Pemilu 2024. Kemudian, Prabowo dianggap sebagai pemimpin yang berani mengambil keputusan.

"Ketiga, bahwa Prabowo Subianto adalah pemimpin yang bernyali dalam mengambil sikap meskipun banyak yang menghujat dan mencibir," ungkap Akhmad Gojali.

Pertimbangan keempat, menurutnya, Prabowo dianggap memiliki gagasan untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Selanjutnya, Prabowo dinilai memiliki integritas dan tipe orang yang memikiki kepemimpinan yang kuat (strong leadership).

Pertimbangan keenam, Prabowo dinilai memiliki loyalitas dan totalitas dalam bekerja. Pertimbangan berikutnya, Prabowo dinilai sebagai seorang pemimpin yang negarawan.

"Ketujuh, terakhir, Prabowo diyakini mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata internasional karena memiliki kemampuan dalam hal berdiplomasi," tuturnya.

Penjelasan soal Dulu Pernah Minta Prabowo Ditangkap
Relawan Jokowi Mania (JoMan) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Ketua Umum JoMan Immanuel Ebenezer atau Noel pun menjelaskan alasannya kini mendukung meski dulu sempat menyerang Prabowo Subianto.

Noel awalnya mengakui bahwa dirinya memang beberapa kali menyerang Prabowo. Dia bahkan mengakui pada 2019 sempat meminta agar Prabowo ditangkap.

"Saya ini dulu orang yang minta Prabowo ditangkap pada 2019, saya punya sikap dan pandangan pada 98 pun saya yang berseberangan dengan Prabowo," kata Noel kepada wartawan, Rabu (15/2).

Namun dia menyebut Prabowo yang sekarang berbeda dengan yang dulu. Dia menyebut Prabowo bisa membuktikan dirinya bukan seperti yang digambarkan olehnya.

"Artinya ketika saya, Pak Prabowo ini ada sebuah rasionalitas, rasionalisasi ideologis. Rasionalisasinya itu ternyata Pak Prabowo bisa membuktikan bukan yang digambarkan selama ini yang tidak punya totalitas rasionalitas yang akhirnya dapat melakukan kudeta," ucapnya.(ris)