Ketua DPW NasDem Jatim Kunjungi PCNU Kota dan Kab. Malang, Serahkan Buku tentang Anies
“Kami atas nama PCNU Kota Malang mengucapkan terima kasih kepada NasDem atas semua sinergi yang selama ini sudah dilakukan. Sebab NU saat ini adalah rumah besar bagi semua. Jadi NU tak akan membedakan kadernya yang berkhidmad di salah satu partai, dan kami tak pernah membedakan salahsatu diantaranya,” kata Gus Hasib menjelaskan posisi NU.
NUSADAILY.COM - MALANG – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jawa Timur, Sri Sajekti Sudjunadi, berkunjung ke kantor Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota dan Kabupaten Malang, Sabtu, (21/1) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Bunda Jes, begitu perempuan energik ini biasa dipanggil, didampingi oleh Ketua DPD NasDem Kota Malang, Abdul Hanan, Ketua Fraksi NasDem, Kabupaten Malang Amarta Pasa dan M. Fais Sekretaris DPD NasDem Kabupaten Malang.
Choirul Anwar salah satu Wakil Ketua PCNU dan Gus Hasib saat menerima kehadiran tim dari NasDem mengaku sangat terhormat mendapat kunjungan tim dari DPW NasDem Jatim.
“Kami atas nama PCNU Kota Malang mengucapkan terima kasih kepada NasDem atas semua sinergi yang selama ini sudah dilakukan. Sebab NU saat ini adalah rumah besar bagi semua. Jadi NU tak akan membedakan kadernya yang berkhidmad di salah satu partai, dan kami tak pernah membedakan salahsatu diantaranya,” kata Gus Hasib menjelaskan posisi NU.
Menyinggung soal posisi Anies sebagai Capres yang dideklarasikan NasDem saat ini, Gus Faisol, Sekretaris PCNU Kota Malang menyebut, tugas berat bagi kawan-kawan NasDem terutama di Jatim, untuk meyakinkan dan memutus rantai yang entah benar atau memang sengaja diciptakan, bahwa seolah-olah Anies bagian kelompok islam “kanan”, katanya.
“Jadi tugas berat kawan-kawan NasDem Jatim, utnuk meyakinkan kepada Jam’iyah NU bahwa Anies ini bukan dari latar belakang islam kanan. Kalau kami yang di struktur sudah tahu bahwa Pak Anies ini siapa dan bahwa beliau cucu dari salah satu pahlawan nasional,” katanya.
Namun demikian, di kelompok NU akar rumput, hal-hal yang selama ini dipersepsi keliru oleh masyarakat agar segera diluruskan. “Dan itu tugas berat NasDem terutama di Jatim,” imbuhnya.
Saat mengunjungi Suriah PCNU Kab. Malang, KH. Zainul Arifin, Bunda Jes juga mendapat wejangan bagaimana membumikan Anies terutama di wilayah Jatim.
“Kultur masyarakat Jatim terutama Jamiyah NU sangat unik, jadi bunda Jes harus paham kultur tersebut agar mudah memperkenalkan Anies kepada kelompok NU terutama,” katanya.
Kiai Arifin juga meminta agar NasDem banyak melakukan silaturrahmi dengan pondok pesantren agar stigma yang selama ini dibangun oleh kelompok tertentu segera sirna, katanya.
Temui Kader NasDem Kota Malang
Sebelumnya, waktu bertemu dengan kader NasDem Kota Malang, Sri Sajekti Sudjunadi mengingatkan soal waktu menyongsong Pemilu 2024. Meski Pemilu masih berlangsung tahun depan, namun waktu itu tergolong singkat.
"Sekarang sudah 20 Januari. Minggu depan sudah Februari dan begitulah waktu. Waktu tidak akan menunggu kita. Namun kitalah yang harus bertarung dengan waktu," ungkap Bunda Janet, sapaan akrabnya dalam acara makan siang bersama kader NasDem di Kantor DPD NasDem Kota Malang, Sabtu (21/1/2023)
Dia mengingatkan, Pemilu 2024 akan berlangsung 14 Februari. Itu artinya, NasDem tinggal memiliki waktu 346 hari untuk berjuang dalam pemilu tersebut.
"Semua harus dihitung dengan waktu untuk strategi memenangkan Pemilu," ungkapnya dalam acara yang dihadiri Pengurus DPD NasDem Kota Malang, pengurus DPC NasDem di Kota Malang dan para caleg.
Bunda Jes juga mengatakan, NasDem akan tahu diri untuk menjadi pemenang atau partai nomor dua secara nasional. Tapi setidaknya, NasDem menjadi partai nomor tiga secara perolehan suara, dan itu merupakan target yang harus bisa dicapai dalam Pemilu nanti.
Target secara nasional itu tidak mungkin dicapai jika kerja keras hanya dilakukan kader pusat. Kader di Jatim, termasuk Kota Malang juga harus memberikan sumbangsih memenangkan pemilu sesuai target tersebut. Pihaknya juga yakin jika Jatim bisa memenuhi target nomor tiga dalam pemilu nanti.
Dia menjelaskan, partai yang didirikan Surya Paloh tersebut memiliki cita-cita besar untuk meningkatkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Cita-cita tersebut bukan hanya untuk Ketua Umum atau keluarganya saja, melainkan untuk masyarakat Indonesia.
"Tidak mungkin cita-cita besar tersebut bakal tercapai tanpa merebut kekuasaan. Makanya kita harus bekerja keras merebut kekuasaan itu demi kepentingan luas," katanya.(wan)
