Ketika NasDem Sebut Khofifah Layak Jadi Cawapres Anies, Begini Respons PKS

Sekedar informasi, saat Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) NasDem Jatim, sekitar bulan Agustus 2022, atau sebelum Rakernas yang menyepakati Anies Baswedan sebagai Capres yang diusung oleh NasDem, usulan capres dari DPD NasDem se Jatim, nama Khofifah berada di ranking teratas mengalahkan Anies.

Jan 14, 2023 - 17:27
Ketika NasDem Sebut Khofifah Layak Jadi Cawapres Anies, Begini Respons PKS

NUSADAILY.COM – SURABAYA – Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan, nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang dipertimbangkan NasDem semestinya dibawa ke tim kecil.

"Kami hormati usulan NasDem. Namun, sebagai sahabat kami sarankan agar NasDem secara resmi menyampaikannya di tim kecil untuk dibahas secara bersama sama dengan PKS dan Demokrat," kata Kholid saat dikonfirmasi, Jumat (13/1/2023).

Sekedar informasi, saat Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) NasDem Jatim, sekitar bulan Agustus 2022, atau sebelum Rakernas yang menyepakati Anies Baswedan sebagai Capres yang diusung oleh NasDem, usulan capres dari DPD NasDem se Jatim, nama Khofifah berada di ranking teratas mengalahkan Anies.

“Kalau tidak salah Bu Khofifah diusulkan oleh seluruh DPD, sementara Anies, Ganjar maupun Andika, ada beberapa DPD yang tidak mengusulkan berseiring dengan sosial budaya wilayahnya,” kata Choirul Anam, Ketua DPD NasDem Kabupaten Malang kepada Nusadaily.com.

Sehingga, sungguh sangat tepat manakala Khofifah nantinya duduk sebegai pendamping Anies sebagai Cawapres, imbuhnya.

Sementara, PKS langsung merespons NasDem yang menyatakan tokoh-tokoh NU seperti Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid pantas dipertimbangkan jadi cawapres Anies Baswedan.

Kholid menyebut partainya terbuka dengan semua usulan cawapres yang masuk. Ia menilai setiap partai di Koalisi Perubahan berhak untuk menyampaikan pandangannya.

"Kita bawa diskusinya dengan asyik, nyaman dan mengedepankan kebersamaan. Tentu dengan basis rasionalitas dan objektivitas," tutur dia.

Kholid menekankan ada 3 kriteria mendasar yang perlu diperhatikan untuk cawapres di Koalisi Perubahan. Di antaranya, harus bisa mempersatukan ketiga partai.

"Pertama kapasitas menangnya paling tinggi, kedua kapasitas memimpin baik, ketiga kapasitas mempersatukan. Dan juga yang penting pandangan capresnya seperti apa," ujar Kholid.

Pandangan tak jauh beda juga disampaikan oleh Jubir PKS Ahmad Mabruri, ia menilai banyaknya nama yang masuk justru membuat pilihan semakin baik.

"Bagus ini (nama Khofifah), semakin banyak calon makin dinamis. Di satu sisi sudah punya massa, kreatif, Bu Khofifah perempuan," ujar Mabruri.

Meski demikian, ia tetap mengharapkan Ahmad Heryawan (Aher) menjadi pendamping Anies Baswedan nantinya. Terlebih, lanjut Mabruri, Aher dinilai memiliki kapasitas yang mumpuni.

"Kalau PKS sih ya Kang Aher lah, sudah terbukti dua periode pimpin Jabar dengan sukses. Kita tetap usaha dengan Kang Aher, karena kan dari segi kapasitas oke, cuma masalahnya elektoralnya kurang bagus. Kita coba saja nanti, yang penting semua partai koalisi seneng lah," imbuhnya.

Muncul Wacana Anies-Khofifah

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi berbicara soal calon wakil presiden untuk Anies Baswedan ke depannya. Gus Choi menilai semua usulan ditampung untuk kemudian dipilih yang terbaik.

Gus Choi menilai saat ini belum ada nama khusus yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pemilu 2024. Hanya saja, ia memiliki pertimbangan sendiri dengan beberapa nama dari kalangan NU.

"Belum. Tapi, nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi Cawapres Anies dari kalangan NU, misalnya ada Khofifah, ada Saifullah Yusuf Sekjen PBNU, ada Yenny Wahid, ada Gus Yasin. Gus Yasin itu Wakil Gubernur Jawa Tengah," ujarnya.

Gus Choi menjelaskan jika nama-nama tersebut merupakan pertimbangan pribadi. Meski demikian, ia tak menampik jika ada dari daftar itu yang diperbincangkan di internal NasDem.

"Ini wacana bebas, saya yang berwacana ini. Di dalam NasDem-nya dari nama itu ada juga yang disebut. Cuma saya menambahkan," tutur Gus Choi.

"Kalau dari teknokrat ada Ilham Habibie. Jadi Ilham Habibie itu menarik juga kan, ini anaknya Habibie kan intelektual luar biasa itu, teknokrat kan. Itu menurut saya perlu juga diwacanakan ke publik. Nanti bagaimana respons publik, kan begitu," lanjutnya.(wok/wan)