Ketika Bos Pasukan Bayaran Rusia Wagner Group Ngebet Jadi Presiden Ukraina

"Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024," ujarnya seperti dilansir dari Newsweek, Minggu (12/3).

Mar 12, 2023 - 23:07
Ketika Bos Pasukan Bayaran Rusia Wagner Group Ngebet Jadi Presiden Ukraina

NUSADAILY.COM – MOSKOW - Bos pasukan bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menyatakan akan mencalonkan sebagai Presiden Ukraina pada 2024 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Prigozhin saat pasukannya mengalami kekurangan pasokan amunisi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Prigozhin mengatakan bahwa dirinya memiliki ambisi politik, sehingga memutuskan untuk maju sebagai presiden Ukraina pada 2024.

"Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024," ujarnya seperti dilansir dari Newsweek, Minggu (12/3).

Dengan mengenakan perlengkapan tempur lengkap, Prigozhin melontarkan pernyataan itu melalui sebuah video yang lokasi pembuatannya dirahasiakan. Namun, dentuman tembakan terdengar dalam video tersebut.

Tak berstatus sebagai warga Ukraina dan mempelopori pertempuran brutal melawan pasukan Kiev di Bakhmut menjadi dua tanda bahwa klaim Prigozhin ingin menjadi presiden Ukraina adalah omong kosong.

Kendati demikian, ia mengatakan jika dia mengalahkan petahana Volodomyr Zelensky dan pendahulunya, Petro Poroshenko, maka semuanya akan baik-baik saja dan amunisi tidak diperlukan.

Video Prigozhin yang diunggah di Telegram itu telah diunggah oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko dalam akun twitternya.

"Pernyataan itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari ambisi politiknya di Rusia, di mana dia bermimpi untuk berkuasa dan mungkin menjadi penerus Putin," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Prigozhin dan Wagner Group memang diklaim sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun menurut Institute for the Study of War (ISW) pada Januari lalu, hubungan tersebut mulai renggang setelah Prigozhin berulang kali mengutuk Kementerian Pertahanan Rusia.

Wagner Group merupakan pasukan tentara bayaran Rusia, yang terlibat dalam perang di Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Bos Wagner Group diduga melakukan taktik brutal dan perekrutan narapidana dari penjara, untuk dilibatkan dalam perang tersebut.

Beberapa pekan terakhir, Prigozhin kerap membuat pernyataan di hadapan publik yang ditujukan kepada Rusia. Ia meminta Kremlin memberikan lebih banyak amunisi kepada anak buahnya untuk melanjutkan serangan di Bakhmut.

Ukraina Klaim Habisi Tentara Wagner
Terpisah, Pemerintah Ukraina mengklaim telah berhasil menghabisi tentara bayaran Rusia, Wagner Group dengan penembak runduk di wilayah timur Kota Bakhmut.

Pabrik industri di Bakhmut ditampilkan dalam video yang dipublikasikan di situs web Penjaga Perbatasan. 

"Unit perbatasan detasemen Luhansk melakukan pertempuran posisi dengan pasukan musuh di area salah satu perusahaan industri," kata Penjaga Perbatasan Ukraina dilansir dari CNN, Minggu (12/3).

"Sehari sebelumnya, para pembela Ukraina menahan beberapa serangan penyerangan dari penjajah," imbuhnya.

Untuk melanjutkan serangan, kata dia, tentara bayaran Rusia bersembunyi di salah satu bengkel dan mengumpulkan kekuatan.

Ia mengatakan sebuah unit granat Ukraina berhasil menjatuhkan penembak senapan mesin yang menutupi pintu masuk gedung. Kemudian, kelompok pengintai dari penjaga perbatasan bisa memasuki area itu dan menyingkirkan tentara Wagner.

CNN tidak dapat memverifikasi secara independen bagaimana peristiwa itu terjadi. Penjaga Perbatasan tidak mengatakan pada hari apa video peristiwa itu direkam.

"Untuk menghancurkan cadangan musuh, penjaga perbatasan melakukan penyergapan. Dengan dimulainya kegelapan, sebuah kejutan menunggu regu penyerang yang mendekati garis depan. Penembak jitu perbatasan menetralisir enam penyerbu," kata Penjaga Perbatasan.

Video itu menunjukkan momen penyergapan dan disertai beberapa komentar dari salah satu tentara Ukraina.

"Tentang situasi di Bakhmut, mereka sudah memasuki zona industri. Kami mencoba untuk mengusir mereka dari sana. Mereka memperkuat posisi mereka di sana tadi malam. Kelompok pengintai saya memasuki lokasi mereka pagi ini dan mencoba menyerang posisi mereka," ucapnya.

Sementara itu, juru bicara kelompok timur Angkatan Bersenjata Ukraina Serhii Cherevatyi, mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir, lebih dari 20 pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia telah terjadi di dalam wilayah Bakhmut. Pernyataan itu disampaikan di televisi nasional pada Sabtu (11/3).

Cherevatyi juga mengatakan sebagian besar kelompok penyerang Rusia terdiri dari pejuang Wagner yang diperkuat oleh pasukan terjun payung Rusia.(han)