Kerjasama dengan Nusadaily, PISHI Gelar Seminar Problematika AI

May 27, 2023 - 15:08
Kerjasama dengan Nusadaily, PISHI Gelar Seminar Problematika AI

NUSADAILY.COM – MALANG - Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia (PISHI) bekerjasama dengan Nusadaily.com menyelenggarakan Temu Ilmiah Bahasa dan Sastra (TIBS) Ke-13, Sabtu besok dengan tema “Problematika Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan.” Acara ini dikemas untuk para pendidik dan mahasiswa Pendidikan, terutama pendidikan Bahasa dan sastra.

 

Dr. Dewi Kencanawati, M.Pd., Ketua 5 PISHI kepada Nusadaily.com mengatakan bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah menjamur di segala aspek kehidupan dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Faktanya, kata Dewi, AI ini sangat membantu kerja kita di berbagai bidang, misalnya bidang kesehatan, pendidikan, seni, teknologi dan berbagai bidang lainnya.

 

“Siapa, kapan, untuk apa, dan bagaimana AI digunakan akan sangat menentukan apakah itu suatu mega karya yang berdampak positif atau justru sebaliknya. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan kompetensi kita tetaplah kompetensi kepribadian. AI itu merupakan kerja mekanik, jadi tidak memiliki perasaan dan akal serta menurut program, sehingga penggunaanya tetap harus mengingat etika, sedangkan etika tidak bisa dimesinkan. Bagaimana AI bermanfaat dalam pembelajaran, bagaimana kita menggunakan AI dalam dunia kerja kita agar menjadi sesuatu yang efisien, efektif, dan bermanfaat tinggi dengan menekan kekurangan dan kelemahanya. Semua akan dikupas tuntas dalam TIBS ke-13 yang akan diselenggarakan oleh PISHI pada hari Sabtu, 27 Mei 2023,” tambah dosen Universitas Nusantara PGRI itu.

 

Dalam webinar yang akan berlangsung setidaknya tiga jam ini menghadirkan empat narasumber, yakni Prof. Dr. Patrisius Istiarto Djiwandono, Fx Dono Sunardi, M.A., Dr. Sulistyani, M.Pd. dan Susandi, M.Pd.

 

Prof. Dr. Patrisius Djiwandono akan menyampaikan makalah yang berjudul “Kecerdasan Buatan: Ancaman atau Angin Segar Buat Pendidikan?” Kemajuan dalam teknologi AI (kecerdasan buatan), menurut Wakil Rektor 1 Universitas Ma Chung ini, sangat mengesankan namun juga mencemaskan. Dengan fungsi yang serupa otak manusia tapi dengan kecepatan dan keakuratan yang jauh melebihi manusia, akankah AI membantu dunia pendidikan mencapai misinya mencerdaskan anak didik, atau membuatnya kebingungan bagaimana harus menyikapi disrupsi di aspek ketekunan, kreativitas, daya juang, dan kejujuran anak didik?  Presentasi ini memang tidak langsung menawarkan obat mujarab untuk menangkalnya namun setidaknya membuka ruang untuk berpikir lebih dalam dan muncul dengan langkah solusi.

 

Sementara itu FX Dono Sunardi yang juga dosen Universitas Ma Chung akan menyampaikan presentasinya berjudul “Agensi dan Pemikiran Kritis Manusia vis-avis AI.” Menurut Dono,  AI adalah fenomena paling mutakhir dalam perkembangan teknologi informasi serta pengolahan dan presentasi data besar. Manusia perlu memiliki sikap yang solid di hadapan laju AI. Untuk itu, manusia adalah makhluk yang punya agensi dan kemampuan berpikir kritis, yang membantunya mengamati, menelaah, dan menyikapi AI dengan independen, bebas, logis, dan kritis. Manusia adalah agen kritis yang mesti tetap berada di luar cengkeraman AI, mendayagunakannya alih-alih dimanfaatkannya, mengarahkannya alih-alih diaturnya. Itu semua membutuhkan kesadaran manusia sebagai agen yang mampu berpikir kritis.

 

Susandi, M.Pd. akan tampil sebagai narasumber ketiga. Dosen IKIP Budi Utomo itu akan menyajikan makalahnya yang berjudul “Peluang dan Manfaat Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran Bahasa.” Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), menurut Susandi, membuat mesin atau komputer dapat berperilaku seperti manusia dalam hal pemikiran, pengambilan keputusan, dan penyelesaian masalah. Kehadiran kecerdasan buatan (AI) dapat membantu meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas hidup, dan memecahkan masalah kompleks dengan cara yang lebih cepat dan efektif. Namun, perlu diingat bahwa meskipun AI dapat memberikan manfaat yang signifikan, peran guru dan interaksi sosial dalam pembelajaran tetap sangat penting dalam membentuk pemahaman yang mendalam dan keterampilan sosial siswa. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan baik manfaat maupun keprihatinan yang terkait dengan penggunaan AI dalam pembelajaran di kelas. Diperlukan pengaturan dan kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bijaksana dengan memperhatikan kepentingan siswa dalam hal privasi, keadilan, dan pengalaman pembelajaran yang holistik.

 

Narasumber keempat Dr. Sulistyani, M.Pd. akan memaparkan tentang “Peran dan Tantangan Kecerdasan Buatan (AI) dlm Pembelajaran.” Menurut dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri ini, dalam bidang pendidikan kecerdasan buatan (AI)

 

telah membantu guru dan siswa dalam melakukan tugas-tugasnya dalam proses belajar mengajar. Dengan perannya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar AI diharapkan dapat bekerja berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran. Selain peran penting dan kelebihannya, AI juga memiliki kekurangan. Kelemahan AI ini menjadi tantangan bagi AI sendiri maupun guru untuk membuat penyesuaian-penyesuaian misalnya model pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa, terutama bahasa asing yang bertujuan untuk peningkatan skill berkomunikasi,interaksi sosial menjadi hal yang sangat penting. Jadi, meskipun AI dapat meningkatkan kecepatan komunikasi dan persepsi interpersonal, peningkatan keterampilan sosial masih menjadi tantangan tersendiri.

 

Bagi yang berminat mengikuti webinar ini dipersilakan untuk registrasi di tautan ini: https://tinyurl.com/DaftarTIBS13. Disediakan sertifikat gratis untuk peserta yang mengikuti kegiatan secara keseluruhan. Informasi pendaftaran bisa menghubungi Wahyun B, M.Pd: 082221946660. (wan)