Keren! Gadis Muda asal Jerman Keliling Dunia Pakai Motor

Ann-Kathrin Bendixen (22) yang berasal dari Handewitt, sebuah munisipalitas di distrik Schleswig-Flendburg, di Schleswig-Holstein Jerman, ia berkeliling dunia sendirian dengan menunggangi kuda besi-nya.

Nov 26, 2022 - 17:16

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Lebih dari 100.000 kilometer, hampir 25 negara dan lima benua. Dia telah bepergian selama tiga tahun tanpa menetap lama.

Ann-Kathrin Bendixen (22) yang berasal dari Handewitt, sebuah munisipalitas di distrik Schleswig-Flendburg, di Schleswig-Holstein Jerman, ia berkeliling dunia sendirian dengan menunggangi kuda besi-nya.

Melansir Bild, dia telah melewati hutan belantara dengan kendaraan roda duanya. Melawan panas, dingin, angin, dan hujan. Di malam hari, dia berkemah di manapun sesuka dia, bahkan di daerah paling terpencil sekalipun.

BACA JUGA : Gus Ipul Sambut Kedatangan Ratusan Pecinta VW dan Vespa...

Ann-Kathrin melakakukan ini berlatar belakang “berhutang” karena takdir. Bertahun-tahun yang lalu, sebuah kista tumbuh di kepala Ann-Kathrin, dan operasi yang berjalan lancar menyelamatkan hidupnya.

“Setelah operasi, seorang perawat datang dan berkata bahwa saya beruntung karena saya masih hidup. Saat itulah saya menyadari bahwa saya juga bisa mati muda,” kata wanita berusia 22 tahun itu kepada Bild.

Ann-Kathrin merindukana setengah dari masa mudanya yang ia lewatkan waktu itu. “Semua orang di kelas saya berpesta dan saya selalu terbaring di tempat tidur, sakit dan merasa seperti sampah,” kata Ann-Kathrin yang ingin keluar kamar dan menikmati hidup sepenuhnya pada saat itu.

Dengan hanya berbekal uang 400 euro (sekitar 6,2 juta rupiah) di saku, Ann-Kathrin memulai perjalanan pada 2019 bersama Suzuki Bandit-nya.

BACA JUGA : Cadas Pangeran Longsor, Dua Mobil Rusak Parah Tertimpa Batu

Ann-Kathrin telah mengunjungi sudit-sudut dunia yang indah dengan motornya. Foto: Ann-Kathrin Bendixen, affe_auf_bike/Instagram

Bukankah itu berbahaya bagi seorang wanita muda?

“Maroko, Sahara Barat. Saya menemukan bahwa sebagai seorang wanita saya menerima lebih banyak rasa hormat daripada di beberapa bagian Eropa. Saya mendapat banyak bantuan, semua orang di pinggir jalan bertanya apakah mereka bisa membantu saya dan mereka juga menawari saya makanan dan minuman,” Ann-Kathrin bercerita.

Dia sekarang dapat mencari nafkah perjalanannya dan bahkan telah menulis buku tentang perjalannnya. Nafkah yang ia hasilkan berasal dari media sosial.

Di internet, Ann-Kathrin adalah bintang media sosial dengan sebutan “Monyet di Sepeda”. Nama yang sebenarnya muncul dari cerita sedih.

“Dulu saya punya telinga kendi, saya menerima ejekan, jadi saya monyetnya. Itu benar-benar mempengaruhi saya saat itu. Ketika saya memulai akun Instagram saya, saudara laki-laki saya mengatakan bahwa saya harus memberi nama akun “affe auf bike” (monyet di sepeda). Sebenarnya, saya menganggap itu agak bodoh, tetapi cara itu berhasil membuat banyak mata tertuju kepada saya. (jrm1/lna)