Kepala Bapanas Buka Suara soal Harga Telur yang Meroket

Kepala Bapanas Buka Suara soal Harga Telur yang Meroket
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.Foto: Website ariefprasetyoadi.com

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi bicara soal tingginya harga telur saat ini. Ia menyinggung masyarakat yang komplain dengan harga telur, namun bisa membeli rokok.

Sebagai informasi, melansir dari Info Pangan Jakarta, harga telur bertengger di angka Rp 32.000/kg per 29 Mei.

"Saat wartawan nanya harga telur naik, harga telur tinggi. Saya jawabnya kebalik. Memang kita lagi setting supaya naik. Harganya Rp 32 ribu. Loh, kalau beli rokok sebungkus Rp 36 ribu nggak komplain," katanya dalam AP Dialog dengan tema Penguatan Kemitraan dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan dari Hulu ke Hilir di Indonesia di Griya Arifin Panigoro, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

"Kok beli rokok Rp 36 ribu nggak komplain, beli telur ayam sekilo 16 biji, Rp 32 ribu komplain," lanjutnya.

Arief menjelaskan, saat ini Bapanas memang menyalurkan bantuan pangan ke 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). Bantuan yang disalurkan adalah telur dan daging ayam.

Hal itu, kata dia, akan membantu para peternak. Apalagi telur yang salurkan punya kualitas bagus.

"Daerah mana yang keluarga risiko stunting, kita coba di 7 provinsi, 1,4 juta penerima manfaat, kita kirim telur, telur itu berkualitas. Membantu peternak di Blitar, membantu peternak di daerah-daerah produsen, dibeli dengan harga bagus," bebernya.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar harga-harga di konsumen, pedagang dan penggiling harus wajar.

"Sehingga Bapanas meregulasi harga di tingkat produsen, kemudian harga di tengah pedagang, penggiling, sama di konsumen harus wajar. Itu perintah presiden. Wajarnya berapa? Kita hitung production cost, variable cost-nya apa saja?" tuturnya.(eky)