Kemenkes Ungkap Tak Menutup Kemungkinan Ada Booster Kedua

Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan kembali melakukan program penyuntikan vaksin virus corona (Covid-19) dosis keempat atau booster kedua kepada masyarakat umum.

Nov 8, 2022 - 16:17
Kemenkes Ungkap Tak Menutup Kemungkinan Ada Booster Kedua
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan kembali melakukan program penyuntikan vaksin virus corona (Covid-19) dosis keempat atau booster kedua kepada masyarakat umum.

Saat ini, program booster kedua hanya ditujukan khusus untuk tenaga kesehatan di Indonesia.

Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal P2P Kemenkes Prima Yosephine mengatakan kemungkinan pemberian vaksin dosis keempat seiring dengan potensi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) imbas kemunculan varian baru.

BACA JUGA : Kemenkes Targetkan Vaksin IndoVac untuk Booster Tersedia...

"Jadi tentu kemungkinan, bisa-bisa saja, ada saja [program booster kedua]. Kami dari pemerintah seperti juga yang sudah dituangkan dalam pedomannya, keputusan menterinya, bahwa perubahan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini memang sangat dinamis," kata Prima dalam acara daring, Senin (7/11).

Prima menjelaskan bahwa pemerintah selalu mengkaji kemungkinan tersebut dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI). Apabila dinyatakan perlu, maka Kemenkes akan memberlakukan kebijakan itu.

Kendati demikian, Prima menegaskan hingga saat ini Kemenkes masih fokus pada penyuntikan dosis ketiga. Terutama pada kelompok rentan pandemi Covid-19, seperti warga lanjut usia hingga warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Berdasarkan data Kemenkes per 7 November pukul 12.00 WIB, warga yang sudah menerima vaksin booster sebanyak 65.379.116 orang atau 27,86 persen dari target sasaran.

BACA JUGA : Tak Diizinkan Naik Karena Belum Vaksin Booster, Penumpang...

Sementara capaian booster kedua pada tenaga kesehatan sudah mencapai 46,46 persen atau 682.436 orang.

"Dan kita perlu meningkatkan awareness kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi di situasi pandemi Covid-19," ujar Prima.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga menyebut ada wacana vaksin virus corona booster diberikan secara berbayar kepada masyarakat yang mampu. Budi mengatakan tarif yang akan dipatok nantinya relatif terjangkau di bawah Rp200 ribu per dosis.(lal)