Kemenkes Ungkap Masih Jamin Perawatan Pasien Gagal Ginjal Akut

Syahril menyebut seluruh direktur hingga dokter di rumah sakit tersebut merupakan tim dari Kemenkes, sehingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak mesti hadir karena banyaknya tugas yang lain.

Feb 10, 2023 - 17:38
Kemenkes Ungkap Masih Jamin Perawatan Pasien Gagal Ginjal Akut
Ilustrasi. Kemenkes menegaskan hadir untuk pasien gagal ginjal akut meski tak ada di RS secara langsung, yaitu lewat perawatan hingga pengobatan. (iStockphoto)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril merespons permintaan keluarga pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) agar pihaknya menunjukkan kepedulian dan belasungkawa dengan datang langsung ke rumah sakit.

Syahril mengatakan seluruh rumah sakit pemerintah merupakan milik Kemenkes. Karena itu, menurut dia, bentuk kehadiran Kemenkes kepada para pasien ditunjukkan melalui perawatan dan pengobatan pasien.

"Mulai dari memberikan perhatian, merawat pasien, sampai pengobatan, menggratiskan obat-obat, itulah bentuk kehadiran Kemenkes," ujar Syahril dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (9/2).

Syahril menyebut seluruh direktur hingga dokter di rumah sakit tersebut merupakan tim dari Kemenkes, sehingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak mesti hadir karena banyaknya tugas yang lain.

BACA JUGA : IDI Berpesan Tak Beli Obat Tanpa Resep Usai Gagal Ginjal...

Menurut dia, ucapan belasungkawa Kemenkes telah disampaikan secara langsung melalui para dokter yang bertugas.

Syahril juga menanggapi permintaan maaf yang diinginkan keluarga pasien. Ia mengatakan kasus ini telah memasuki ranah hukum. Maka, permintaan maaf dari institusi mesti menunggu keputusan pengadilan.

"Karena begitu pengakuan minta maaf berarti sebagai simbol resminya kesalahan, maka dia harus menanggung beban-beban yang harus diberikan," ujar dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan unit pelaksana teknis dari Kemenkes. Karena itu, menurut Nadia, Kemenkes tak perlu menemui pasien secara langsung.

BACA JUGA : Bareskrim Polri Minta BPOM Terbuka soal Pengawasan Kasus...

Nadia menjelaskan bentuk tanggung jawab Kemenkes ditunjukkan melalui layanan yang diberikan kepada pasien.

"Semua pelayanan yang diberikan adalah layanan secara tidak langsung dari Kemenkes, upaya memberikan pelayanan terbaik termasuk mendatangkan obat dan memastikan pengobatan dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab Kemenkes," kata Nadia.

Sebelumnya, ibu pasien GGAPA Desi Permatasari meminta Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan kepedulian mereka. Ibunda Sheena (5) itu berharap pemerintah datang langsung ke RSCM dan meminta maaf kepada korban.

"Kami harapkan (Kemenkes dan BPOM) minta maaf, datang itu tidak perlu waktu lama, kami jelas ada di RSCM. Jadi kami berharap itu awal bentuk pertanggungjawaban mereka itu untuk datang ke rumah sakit melihat korban," jelas Desi dalam diskusi publik di Sadjoe Resto & Cafe, Jakarta Selatan, Kamis.(lal)