Kekacauan Total Karyawan Pabrik Mobil Listrik Terbesar yang Belum Lama Beroperasi di Berlin, Jerman

Pabrik Tesla di Jerman baru resmi beroperasi pada bulan Maret lalu. Tetapi banyak karyawan sudah melarikan diri dari pabrikan mobil listrik terbesar di dunia saat ini tersebut.

Dec 10, 2022 - 21:30
Kekacauan Total Karyawan Pabrik Mobil Listrik Terbesar yang Belum Lama Beroperasi di Berlin, Jerman
Produksi mobil listrik Tesla di Gigafactory Berlin, Jerman. (Getty Images)

NUSADAILY.COM – BERLIN – Baru pada bulan Maret tahun ini, Gigafactory dari pabrikan mobil listrik Tesla di kota Berlin, Jerman baru resmi beroperasi. Sementara CEO Elon Musk mengumumkan target produksi yang ambisius sebelum pembukaan, karyawan di sana rupanya sudah menjauh darinya.

Dilansir dari Merkur, seperti yang dilaporkan karyawan di Gigafactory ke portal online Inggris Wired, satu-satunya pabik Tesla di Jerman itu terus kehilangan pekerja.

BACA JUGA : Gagal Bayar Perusahaan Asuransi Terjadi Lagi, Akankah Kepercayaan...

Alasan di balik itu adalah upah rendah, gaji yang tidak setara dan manajer yang tidak berpengalaman.

Tesla sebenarnya ingin mempekerjakan sebanyak 12.000 orang untuk Gigafactory di ibukota Jerman tersebut. Namun, sejauh ini, hanya ada 7.000 karyawan.

Seorang karyawan Gigafactory saat ini, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan situasi tersebut kepada Wired sebagai ‘kekacauan total’.

Pada bulan November, 386 pekerjaan diiklankan untuk pabrik Tesla di Berlin tersebut. Namun untuk mengisi posisi tersebut tampaknya sepi peminat.

Situs web IG Metall memberi tahu Wired bahwa Tesla membayar sekitar 20 persen lebih rendah dari industri lain sejenisnya.

BACA JUGA : Elon Musk 'Sulap' Kantor Twitter Jadi Kamar Tidur, Begini...

Dengan pesaing besar di sekitarnya, seperti VW, semakin sulit mencari pekerja yang berkualitas dengan gaji yang tidak sesuai.

Kurangnya empati kepada karyawan

Mantan karyawan lain, yang juga ingin dirahasiakan identitasnya, memberi tahu Wired trik apa yang digunakan Tesla saat merekrut pegawai. Dia direkrut untuk pekerjaan di Gigafactory di portal pekerjaan LinkedIn. Dia bahkan pindah ratusan kilometer bersama keluarganya ke Berlin.

Kontrak yang diperbarui dikirimkan kepadanya sesaat sebelum dia mulai bekerja.

Deskripsi kontrak baru mencakup shift pagi, malam, dan akhir pekan, yang tidak berlaku di kontrak lama.

“Saya punya anak laki-laki dan sulit bagi kami untuk mengatasinya,” kataya dilansir Merkur.

Dia menganggap jika Tesla tidak memenuhi kebutuhan keluarga, dengan mengatakan ‘kurangnya empati’. Itu sebabnya dia keluar dari Gigafactory pada bulan September. (jrm1)