Kata Desmond, Ini Lo Penyebab Kerusakan Sistem di Polri

Desmond menyebut kerusakan sistem di Polri saat ini disebabkan oleh dua eks Kapolri yang tak hadir dalam pertemuan dengan Listyo. Politikus Partai Gerindra itu lalu menyinggung pembentukan Satgassus Polri yang sempat dipimpin Ferdy Sambo sebelum dibubarkan.

Nov 26, 2022 - 17:34

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menyoroti peran mantan Kapolri Tito Karnavian dan Idham Azis di balik gaduh isu perang bintang sejumlah jenderal di Polri lewat serangkaian kasus yang menjadi sorotan nasional baru-baru ini.

Desmond mengatakan tak ada perang bintang di Polri saat ini, melainkan kerusakan sistem.

Namun, dia menyinggung dua mantan Kapolri yang tak ikut hadir dalam pertemuan para eks Kapolri dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 27 Oktober lalu.

"Perang bintang menurut saya tidak ada, cuma sistem ini rusak," kata Desmond di kompleks parlemen, Rabu (9/11).

"Kalau kita baca, kenapa para Kapolri, para mantan Kapolri tidak ngajak dua mantan kapolri lain? Berarti udah jelas dong, dua mantan kapolri yang tidak ikut adalah sumber masalahnya," tambahnya.

Desmond menyebut kerusakan sistem di Polri saat ini disebabkan oleh dua eks Kapolri yang tak hadir dalam pertemuan dengan Listyo.

Politikus Partai Gerindra itu lalu menyinggung pembentukan Satgassus Polri yang sempat dipimpin Ferdy Sambo sebelum dibubarkan.

Menurut dia, Satgassus dibuat oleh Tito Karnavian dan Idham Azis.

"Kalau kita telusuri Sambo, Sambo itu Satgassus. Siapa yang bikin satgassus? Ya Tito ya Idham," katanya.

"Kerusakan yang terjadi hari ini disebabkan dua kapolri yang nggak bagus itu loh. Yang mantan-mantan kapolri nggak mau ngajak mereka," ujar Desmond lagi.

Menko Pohukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD sebelumnya menyinggung isu perang bintang di kalangan jenderal Polri buntut pernyataan Ismail Bolong, mantan anggota Polresta Samarinda yang terlibat bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Dalam pernyataannya, Ismail mengaku sempat memberikan uang hingga Rp6 miliar kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Pernyataan itu belakangan diralat.

"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," katanya, Minggu (6/11).(han)