Kasus Covid Kembali Naik, Omicron Subvarian XBB Disebut Dapat Mengelabui Antibodi

Sejak teridentifikasi di Indonesia, Omicron subvarian XBB disebut sebagai biang kerok lonjakan angka kasus Covid-19. Subvarian terbaru ini telah diduga tidak menimbulkan gejala lebih parah dibandingkan pendahulunya.

Nov 3, 2022 - 17:09
Kasus Covid Kembali Naik, Omicron Subvarian XBB Disebut Dapat Mengelabui Antibodi
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Sejak teridentifikasi di Indonesia, Omicron subvarian XBB disebut sebagai biang kerok lonjakan angka kasus Covid-19. Subvarian terbaru ini telah diduga tidak menimbulkan gejala lebih parah dibandingkan pendahulunya.

Dokter spesialis paru Qamariah Laila mengatakan bahwa Omicron subvarian XBB memiliki dua sifat utama yang khas. Salah satunya adalah mampu mengelabui antibodi baik yang terbentuk melalui riwayat infeksi varian sebelumnya maupun vaksin.

"Sifat unik dari subvarian ini yaitu bisa mengelabui antibodi sehingga ini menjadi tantangan buat kita walaupun tidak terbukti ada keparahan yang berat," kata Qamariah dalam bincang kesehatan di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI secara daring, Rabu (2/11).

BACA JUGA : Kasus Covid RI Kembali Naik, Tren Kematian Meningkat dalam...

Qamariah menjelaskan, akibat sifatnya yang mampu mengelabui antibodi, Omicron subvarian XBB dapat berpotensi tidak terdeteksi oleh tes antigen.

Selain itu, pada dasarnya virus memiliki sifat untuk selalu bermutasi. Walaupun kecepatan mutasi masing-masing virus itu berbeda, sekarang Omicron subvarian XBB sudah terbukti bermutasi lebih cepat.

Sebagai turunan varian Omicron, subvarian XBB memiliki sifat yang hampir sama, yakni penyebarannya yang cepat.

Kemudian, subvarian tersebut juga dikatakan sangat mungkin menjangkiti orang yang sudah pernah terpapar Covid-19 varian sebelumnya, bahkan orang yang sudah melakukan vaksinasi hingga booster.

"XBB ini termasuk varian dengan penyebaran yang lebih cepat dari Omicron kemarin. Namun, mobilitasnya tidak lebih parah dari yang kemarin dan justru kelihatannya lebih ringan," lanjutnya.

BACA JUGA : Malaysia Kembali Dihadang Virus COVID-19

Qamariah juga mengatakan bahwa Omicron subvarian XBB memiliki gejala yang mirip dengan varian-varian sebelumnya, bahkan dengan penyakit flu pada umumnya.

Adapun gejalanya, kata dia, di antaranya demam, batuk, sesak nafas, sakit kepala, lemas dan pegal-pegal. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, Qamariah menyarankan untuk beristirahat di rumah dan menerapkan protokol kesehatan dengan benar supaya tidak menularkan kepada orang lain.

"Gejalanya memang sulit dibedakan. Berhubung kita masih berada dalam pandemi, maka tetap harus waspada," ucapnya lebih lanjut.

"Apabila mengalami gejala seperti itu, demi kewaspadaan, selama gejalanya ringan kan memang tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi jelas perlu isolasi diri, pakai masker, jaga jarak dengan orang terdekat kita, istirahat di rumah."(lal)