Kader NasDem dan NU Jatim Berharap Koalisi Perubahan Mampu Sandingkan Anies-Khofifah

“Waktu itu, kami semua ketua DPD diminta untuk mengusulkan nama capres-cawapres oleh Ketua DPW, Bunda Janet, nama Bu Khofifah dipilih oleh mayoritas DPD NasDem Jatim. Itu artinya tidak berlebihan jika saya berharap demikian. Tapi, seandainya Ketum memutuskan tidak seperti harapan saya, maka saya akan tunduk patuh pada keputusan partai,” kata pengusaha Batik Tulis Celaket ini. Harapan tak jauh beda juga diungkap oleh Gus Hasib, salah satu Wakil Ketua PCNU Kota Malang. Pria sederhana ini, mengaku pernah dibisiki oleh salah satu Kiai Khos yang memiliki Ponpes di sekitar wilayah Jagir-Wonokromo, bahwa beliau ingin menyandingkan Anies-Khofifah di Pilpres 2024 mendatang.

Jan 31, 2023 - 17:47
Kader NasDem dan NU Jatim Berharap Koalisi Perubahan Mampu Sandingkan Anies-Khofifah

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Beberapa kader Partai NasDem Jawa Timur (Jatim) dan kalangan NU berharap agar partainya menyandingkan pasangan Anies Baswedan dengan Khofifah Indar Parawansa dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.

Ketua DPD NasDem Kota Malang, Hanan Jalil misalnya, dengan terang-terangan menyatakan, sejak pertama kali dirinya menginginkan Anies-Khofifah dipasangkan menjadi capres-cawapres dari NasDem. Namun demikian, Hanan menyebut, sebagai kader NasDem, dirinya akan tunduk kepada apa yang digariskan oleh Ketua Umum Surya Paloh.

“Waktu itu, kami semua ketua DPD diminta untuk mengusulkan nama capres-cawapres oleh Ketua DPW, Bunda Janet, nama Bu Khofifah dipilih oleh mayoritas DPD NasDem Jatim. Itu artinya tidak berlebihan jika saya berharap demikian. Tapi, seandainya Ketum memutuskan tidak seperti harapan saya, maka saya akan tunduk patuh pada keputusan partai,” kata pengusaha Batik Tulis Celaket ini.

Harapan tak jauh beda juga diungkap oleh Gus Hasib, salah satu Wakil Ketua PCNU Kota Malang. Pria sederhana ini, mengaku pernah dibisiki oleh salah satu Kiai Khos yang memiliki Ponpes di sekitar wilayah Jagir-Wonokromo, bahwa beliau ingin menyandingkan Anies-Khofifah di Pilpres 2024 mendatang.

“Waktu itu kalau tidak salah tahun 2020 lalu, kiai bilang pada saya untuk menyandingkan Anies-Khofifah dalam gelaran pilpres 2024 mendatang. Itu jauh sebelum adanya ribut-ribut orang bicara pilpres. Jadi kalau Ponpes tertua di Jatim itu sudah ‘dawuh’ seperti itu, maka kalau saya boleh memaknai, itu harapan warga Nahdiyin,” kata Gus Hasib ketika menerima kunjungan tim NasDem Jatim yang dikomandani oleh Ketua DPW, Sri Sajekti Sudjunadi, beberapa waktu lalu.

Willy Aditya, salah satu petinggi partai besutan Surya Paloh kepada Nusadaily.com mengatakan, soal koalisi sudah ada titik terang alias tinggal tunggu waktu untuk deklarasi bersama.

Ketika disinggung siapa yang akan mendampingi Anies sebagai Cawapres, meski Willy tidak memberikan keterangan dengan terbuka, namun Willy mengaku cawapres Anies sudah menjadi pembicaraan intens tim kecil. “Nama Bu Khofifah juga masuk didalamnya,” kata Anggota DPR dari Dapil Madura ini.

Anies-Khofifah Miliki Efek Kejut

Terpisah, Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Wahyudi Winarjo menyebut, seandainya Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS mampu menyandingkan Anies-Khofifah di Pilpres 2024, akan memiliki daya kejut yang wow.

Masyarakat akan terkejut terutama kelompok yang selama ini membuat persepsi bahwa Anies salah satu tokoh politik identitas. Dengan kemampuan menyandingkan Anies-Khofifah, maka politik identitas yang selama ini disandingkan ke Anies dan NasDem akan terkikis dengan sendirinya, kata Direktur 2 Pasca Sarjana UMM ini.

“Ini saya Cuma berandai-andai ya, jika Koalisi Perubahan mampu menyandingkan Anies-Khofifah, itu akan memberikan daya kejut yang luar biasa. Selain akan mengeliminir politik identitas yang selama ini santer didengungkan oleh kelompok tertentu, juga mampu mendulang suara dari kalangan NU,” kata Wahyudi, dihubungi Selasa (31/1).

Bersatunya tokoh Islam perkotaan dalam hal ini yang terwakili oleh sosok Anies, dengan Islam kultural seperti Khofifah, Wahyudi meyakini, duet ini akan sangat diperhitungkan.

Budaya Kalangan NU

Dikalangan Nahdiyin, budaya paternalistik masih sangan kental, dimana budaya mengamini dawuh Kiai atau tokoh yang dianggap memiliki kelebihan tertentu (Linuweh red) seperti kiai, bu nyai terutama yang berbasis pesantren besar akan diikuti oleh masyarakat akar rumput.

“Sehingga jika kiai atau bu nyai menyampaikan bahwa dirinya mendukung pasangan Anies-Khofifah akan diikuti. Tapi jika ada kelompok NU lain yang juga ikut mencalonkan, maka suara NU akan terbelah. Tapi jangan salah Khofifah adalah Ketua Muslimat, kecendrungan suara ibu-ibu akan utuh itu lebih besar dari kelompok laki-laki,” kata Wahyudi.

PKS dan Demokrat Siap Usung Anies Tanpa Syarat

Seperti diketahui, Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI yang selama ini dideklarasikan Capres oleh Partai NasDem, sudah hampir pasti alias tinggal tunggu waktu memiliki tiket sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Pasalnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD) menyatakan dukungan penuh terhadap Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dalam Pilpres 2024, taqnpa embel-embel minta jatah cawapres.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman mengatakan dukungan itu diberikan tanpa syarat calon wakil presiden. PKS tetap mendukung Anies meski tak dapat jatah kursi cawapres. Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebelumnya juga sudah menyatakan hal yang tak jauh beda.

"Kami dari awal mengatakan selama cawapres yang dipilih mendongkrak kemenangan, siapapun dia, enggak harus kader PKS, PKS akan tetap di koalisi ini," ungkap Sohibul pada konferensi pers di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (30/1).

Selanjutnya, kata Sohibul, PKS menyerahkan pemilihan bakal cawapres sepenuhnya kepada Anies. Sohibul berkata pemilihan sosok cawapres akan disandarkan pada potensi mendongkrak elektabilitas Anies.

Dia menyebut keputusan PKS mendukung Anies diambil setelah tim kecil menemui Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri di Turki. Dukungan itu akan secara resmi disampaikan akhir Februari 2023 ini.

"PKS akan menyampaikan dukungan eksplisit ke Anies sebagai bakal calon presiden 2024-2029 pada rapat syura PKS bersamaan Rakernas pada 24 Februari 2023," ucap Sohibul.

Sebelumnya, dua partai telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies. NasDem menjadi partai pertama yang menyatakan dukungan tersebut.

Mereka menggelar deklarasi di NasDem Tower, Jakarta pada Senin (3/10/2022). Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan langsung dukungan tersebut.

Setelah itu, Partai Demokrat juga menyatakan dukungan kepada Anies. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah resmi memutuskan dukungan itu pada pekan ini.

Dengan demikian, Anies berpotensi mendapat dukungan dari tiga partai politik pemilik kursi di DPR. Total modal dukungan Anies dari tiga partai itu adalah 163 kursi atau setara 28,35 persen suara DPR RI. Jumlah itu melampaui ambang batas pencalonan presiden 20 persen.(Sirhan Sahri)