Kabupaten Indramayu di Terjang Hujan Deras dan Angin Kencang Hingga Robohkan Madrasah

Bangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Bidayatun Nihayah di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang.

Dec 9, 2022 - 20:47
Kabupaten Indramayu di Terjang Hujan Deras dan Angin Kencang Hingga Robohkan Madrasah

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Bangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Bidayatun Nihayah di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang.

Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di lokasi, pada Kamis (8/12/2022), dua ruang kelas dari jumlah empat lokal itu mengalami kerusakan yang sangat berat. Dari dua ruangan yang rusak ini satu diantaranya rata dengan tanah, sedangkan satu ruangan lainnya mengalami kerusakan pada bagian atap. Sementara puing-puing bangunan pun masih tampak berserakan.

Hani (43), salah satu tenaga pengajar di MDTA Bidayatun Nihayah mengatakan, peristiwa ambruknya bangunan madrasah tersebut terjadi pada Sabtu (3/12/2022) pukul 00.00 wib.

"Malam itu hujan mengguyur wilayah sini begitu deras disertai angin kencang. Kemudian tiba-tiba bangunan ini roboh. Kebetulan rumah saya berada di sebelah bangunan madrasah ini," kata dia.

Hani menyatakan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, karena pada saat peristiwa itu terjadi bangunan sedang dalam keadaan kosong. "Untuk korban tidak ada, karena kejadiannya malam jadi bangunan sedang keadaan kosong," ucap dia.

Namun demikian, Hani menyampaikan, demi keamanan para siswa, saat ini proses kegiatan belajar mengajar dialihkan ke sebuah bangunan bekas ruko milik warga sekitar.

"Karena saat ini sedang menjalani ujian semester, maka siswa tidak kami liburkan. Kegiatan belajar untuk seluruh siswa kami lakukan di ruko bekas warung milik warga," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Diniah Takmiliyah Kabupaten Indramayu, Aspuri menuturkan, robohnya gedung madrasah tersebut diakibatkan oleh faktor alam. Karena menurutnya, dari segi bangunan sebenarnya masih dalam kondisi layak.

"Namun saya sampaikan, kedepan jika gedung ini direhab ataupun dibangun ulang harus mempertimbangkan spek dan kualitas material yang baik. Sebab, bangunan yang dihuni oleh manusia kualitasnya harus difikirkan, harus tahan juga dalam segala kondisi cuaca," tutur dia.

Aspuri menerangkan, bahwa sejarah pendirian suatu madrasah diniyah berawal dari swadaya masyarakat. Oleh karenanya, ia menyarankan jika gedung ini direhab ataupun dibangun ulang, segi pendanaannya melibatkan swadaya masyarakat pula.

"Kalaupun dianggap memang perlu melibatkan pemerintah daerah (untuk pendanaan) itu juga perlu ditempuh. Tapi karena madrasah diniyah sejarah berdirinya dari swadaya, maka maksimalkan dari swadaya," terang dia.

(roi)