Jumlah Siswa Hanya 52, Bung Karna Ajak Masyarakat Sekolahkan Anak-anaknya di SMPN 2 Jangkar
Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengajak masyarakat di Kecamatan Jangkar untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 2 Jangkar. Sebab sekolah tersebut hanya memiliki 52 siswa.
NUSADAILY.COM - SITUBONDO - Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengajak masyarakat di Kecamatan Jangkar untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 2 Jangkar. Sebab sekolah tersebut hanya memiliki 52 siswa.
Hal itu disampaikan oleh Bupati 55 tahun ini saat meninjau ruang ketrampilan SMP Negeri 2 Jangkar yang rusak, Senin (21/11/2022).
BACA JUGA: Pupuk Urea Langka, Bupati Situbondo Minta Petani Gunakan Pupuk Secara Berimbang
"Saya berharap kepada masyarakat di Kecamatan Jangkar untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMP Negeri 2 Jangkar. Karena saya yakin kualitas SMP Negeri 2 Jangkar bisa dipertanggungjawabkan dan memiliki daya saing yang tinggi," ujar pria yang akrab disapa Bung Karna.
Sementara itu, Anggota Komite SMP Negeri 2 Jangkar, Hambali, mengaku salah satu penyebab minimnya jumlah siswa di SMP Negeri 2 Jangkar disebabkan oleh banyaknya sekolah-sekolah di sekitar di Kecamatan Jangkar.
"Memang ada tujuh SD di Desa Sopet ini, namun hanya tiga sekolah yang masuk ke sini. Di sini juga masyarakatnya religius, sehingga banyak yang mondok," bebernya.
Informasi tambahan, Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal.
Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
BACA JUGA: Bupati Situbondo Terima Penghargaan Pelaksana Program Nasional Percepatan PDT Dari Mendes PDTT
Sementara itu, jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal.(adv/fat)