Jokowi, Kita Berharap di 2023 Ekonomi Masih di Atas 5 Persen

Aturan Libur Kerja 2 Hari Sepekan bagi Buruh Lenyap di Perppu Ciptaker Jokowi percaya diri tantangan itu bisa dilewati sehingga target pertumbuhan bisa dicapai

Jan 2, 2023 - 20:00
Jokowi, Kita Berharap di 2023 Ekonomi Masih di Atas 5 Persen
Jokowi, Kita Berharap di 2023 Ekonomi Masih di Atas 5 Persen

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Jokowi berharap ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh kuat di atas 5 persen pada tahun ini. Jokowi mengakui untuk mengejar harapan itu, banyak tantangan yang menghadang.
Tantangan itu katanya, tak hanya datang dari kondisi ekonomi global yang masih berasal dari kecamuk perang Rusia dengan Ukraina serta ancaman resesi, tapi juga dalam negeri.

"Di 2023 adalah tahun ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi kita, kita tetap harus hati2, tetap waspada," katanya saat membuka perdagangan Bursa, Senin (2/1).

BACA JUGA : Jalanan di Jakarta Terlihat Lenggang di Hari Senin Pertama...

Aturan Libur Kerja 2 Hari Sepekan bagi Buruh Lenyap di Perppu Ciptaker
Jokowi percaya diri tantangan itu bisa dilewati sehingga target pertumbuhan bisa dicapai. Keyakinan ia dasarkan salah satunya pada prospek pasar modal Indonesia yang masih sangat menjanjikan ke depannya.

Hal itu terlihat dari IHSG di 2022 yang masih mengalami kenaikan 4,1 persen di tengah kejatuhan bursa internasional. Kapitalisasi pasar juga tumbuh 15 persen ke Rp9.499 triliun rupiah.

Jokowi juga mengaku senang jumlah investor muda semakin banyak, terlihat dari investor di bawah 30 tahun yang mencapai 55 persen dan investor di bawah 40 tahun mencapai 70 persen.

"Artinya prospek ke depan betul-betul masih sangat menjanjikan," ujarnya.

BACA JUGA : BPBD Imbau Warga Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta...

Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan terdapat 59 pencatatan saham baru atau IPO sepanjang 2022 di bursa efek Indonesia (BEI). Sementara jumlah investor meningkat menjadi 10,3 juta investor.

"Artinya 10 kali lipat atau 1.000 persen meningkat dalam 5 tahun terakhir sejak 2017," katanya.(ris)