Jokowi Kembali Kunjungi Lokasi Terdampak Gempa Cianjur, Ungkap Hambatan Evakuasi

Jokowi menyebut kedatangannya ke Cianjur guna memastikan evakuasi korban gempa berjalan dengan baik.

Nov 25, 2022 - 01:05
Jokowi Kembali Kunjungi Lokasi Terdampak Gempa Cianjur, Ungkap Hambatan Evakuasi
Presiden Jokowidodo

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Jokowi kembali kunjungi lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jokowi mengungkapkan sejumlah kendala dalam evakuasi gempa Cianjur.

Dalam keterangan yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/11/2022), Jokowi menyebut kedatangannya ke Cianjur guna memastikan evakuasi korban gempa berjalan dengan baik. Jokowi mengungkit jumlah orang yang masih hilang pascagempa.

BACA JUGA : Khofifah Kirim 200 Personel dari Jatim untuk Bantu Korban...

"Masih ada 39 yang belum ditemukan, di satu titik aja," kata Jokowi.

Dilansir dari detik.com, Jokowi memastikan jajarannya berkonsentrasi di titik tersebut untuk dievakuasi. Jokowi menyebut keluhan masyarakat terdampak gempa ialah air.

"Tadi ada juga keluhan air juga, karena memang ini titiknya banyak sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi," katanya.

Jokowi kemudian menyebutkan kendala evakuasi di Cianjur. Salah satu kendalanya yakni gempa susulan yang masih terjadi.

BACA JUGA : Gempa Bumi M 7,3 di Filipina, Bangunan Hancur dan Listrik Terputus

"Ya karena kondisinya curam, masih hujan, dan masih ada gempa susulan. Tanahnya labil sehingga perlu kehati-hatian. Tapi tadi Menteri PUPR sudah memerintahkan jajarannya yang sudah terbiasa melakukan cut and fill saya rasa ini bisa segera dikerjakan ya," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan perkembangan data terbaru kasus gempa Cianjur, Jawa Barat. Disebut, sebanyak 40 orang belum ditemukan dan akan dicari.

"Ternyata yang hilang, terdata sampai sore ini 40 orang yang masih hilang. 39 di Cugenang, 1 di Warung Kondang," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers, Rabu (23/11).

Selain itu, BNBP melaporkan terdapat 271 korban tewas. Data tersebut merupakan data yang terhimpun dan akan dicocokkan kembali dengan data dari Kepala Desa.

"271 yang sudah terkonfirmasi lewat Puskesmas dan RS di seluruh Kabupaten Cianjur. Kami mohon waktu, besok pagi kumpulkan seluruh Kepala Desa, mendata kembali yang dimakamkan sudah dilaporkan by name by address (atau belum)," ucapnya.(ros)