JK Minta Sri Mulyani Tak Menakut-nakuti Rakyat Seakan Tahun Depan Kiamat

"Karena itu saya bilang pada Sri Mulyani jangan takut-takuti orang tahun depan akan kiamat. Saya telepon jangan begitu, jangan kasih takut semua orang. Ini negeri luas tidak semuanya (krisis), kalau ada masalah, hadapi, kita jangan takut," ujarnya dalam acara makan malam spesial HUT Kalla Group di Grand Indonesia Kempinski Ballroom, Jumat (28/10).

Nov 26, 2022 - 17:14

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menegur Menteri Keuangan Sri Mulyani dan meminta untuk tak menakut-nakuti masyarakat terkait arah perekonomian tahun depan yang suram.

JK mengaku teguran tersebut telah disampaikan melalui sambungan telepon.

JK menilai memberikan pernyataan akan beratnya tantangan ekonomi di tahun depan tak akan memberikan solusi, justru membuat masyarakat makin waswas.

"Karena itu saya bilang pada Sri Mulyani jangan takut-takuti orang tahun depan akan kiamat. Saya telepon jangan begitu, jangan kasih takut semua orang. Ini negeri luas tidak semuanya (krisis), kalau ada masalah, hadapi, kita jangan takut," ujarnya dalam acara makan malam spesial HUT Kalla Group di Grand Indonesia Kempinski Ballroom, Jumat (28/10).

Menurutnya, Indonesia berbeda dengan banyak negara lain, karena tidak mengalami krisis energi dan pangan. Sebab, negara ini bisa menghasilkan komoditas itu secara mandiri.

"Beda kita dengan negara lain yang gak punya energi. Jadi kita harus optimis, kalau ada masalah hadapi," ujarnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani memastikan ekonomi global akan terjerembab ke jurang resesi tahun depan dipicu oleh kebijakan sejumlah bank sentral dunia yang agresif menaikkan bunga acuan demi meredam lonjakan inflasi.

"Kenaikan suku bunga cukup ekstrem bersama-sama, maka dunia pasti resesi pada 2023," ungkap Sri Mulyani.

Sementara itu, Bank Dunia (World Bank) memproyeksi sejumlah negara resesi pada 2023. Hal ini karena suku bunga acuan bank sentral di sejumlah negara semakin tinggi.
Menurut Presiden Bank Dunia David Malpass, bank sentral terus mengerek bunga acuan demi menekan laju inflasi.

Kenaikan suku bunga acuan akan menghambat proses pemulihan ekonomi global. Karenanya, Bank Dunia memprediksi ekonomi dunia melambat menjadi 0,5 persen pada 2023 mendatang.

"Pertumbuhan global melambat tajam dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi," terang Malpass.

Ia khawatir tren perlambatan ekonomi akan berlangsung dalam jangka panjang. Karena itu, Malpass mendesak seluruh negara untuk fokus meningkatkan produksi agar pasokan kembali melimpah, sehingga inflasi bisa ditekan.

Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Indonesia menjadi titik terang saat ekonomi dunia suram. Hal tersebut diungkapkan oleh Managing Director IMF Kristalina Georgieva saat bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"#Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy (Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," tulis Kristalina melalui akun Instagram pribadinya.

Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Sri Mulyani mengatakan bahwa Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat.(han)