Jepang Umumkan Memiliki Lebih dari 7.000 Pulau, Kok Bisa?

Pemetaan geografis adalah hal yang ajaib, Jepang menghitung ulang pulau-pulaunya sendiri dan menemukan bahwa jumlahnya lebih dari 7.000 dari hitungan sebelumnya.

Mar 4, 2023 - 21:31
Jepang Umumkan Memiliki Lebih dari 7.000 Pulau, Kok Bisa?
Ilustrasi

NUSADAILY.COM – BEIJING - Pemetaan geografis adalah hal yang ajaib, Jepang menghitung ulang pulau-pulaunya sendiri dan menemukan bahwa jumlahnya lebih dari 7.000 dari hitungan sebelumnya. Dikatakan bahwa berkat teknologi survei dan pemetaan yang canggih, Jepang telah menemukan bahwa ada 7.000 pulau lebih banyak di negaranya sendiri daripada yang dihitung sebelumnya. Menurut CNN, Institut Geologi Nasional Jepang menemukan 14.125 pulau dalam pekerjaan survei dan pemetaan terbarunya, lebih dari dua kali lipat dari 6.852 pulau yang tercatat pada tahun 1987.

Tidak ada kesepakatan internasional tentang cara menghitung pulau, yang oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut didefinisikan sebagai pulau: wilayah daratan yang terbentuk secara alami yang dikelilingi oleh air yang berada di atas air pada saat air pasang. Signifikansi penting dari sebuah pulau adalah bahwa sekali ia didefinisikan sebagai "pulau", itu berarti ia memiliki 12 mil laut hak laut teritorial dan 200 mil laut hak zona ekonomi eksklusif.

BACA JUGA : BMKG Prakirakan Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Jakarta Bakal...

Oleh karena itu, penghitungan jumlah pulau terbaru Jepang memiliki signifikansi internasional.Ini sebenarnya adalah deklarasi sepihak Jepang tentang pembagian hak antara dirinya dan negara tetangga di perairan wilayah tersebut.

Menurut sebuah laporan oleh Gizmodo, sebuah situs blog teknologi terkenal Amerika, survei dan pemetaan ini tampaknya didorong oleh kekuatan politik pada 3 Maret. Pada tahun 2021, seorang anggota kongres Jepang akan mendorong untuk menghitung ulang jumlah pulau Jepang di Jepang Diet. “Mengetahui jumlah pulau secara akurat merupakan masalah administrasi penting yang terkait dengan kepentingan nasional,” kata anggota parlemen saat itu, menurut Kyodo News. (Mdr1)