Jelang Puasa, Harga Daging Sapi Masih Stabil

Feb 28, 2023 - 08:01
Jelang Puasa, Harga Daging Sapi Masih Stabil
Ilustrasi daging sapi (Foto: sumenepkab)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Harga daging sapi hingga saat ini masih terpantau stabil di kisaran Rp 135.000-140.000/kg. Harga ini masih sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

Dilansir dari detikcom, pantauan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, harga daging sapi lokal masih berkisar antara Rp 135.000-140.000/kg alias tidak ada kenaikan harga. Sementara untuk harga daging sapi impor dibanderol Rp 90.000-120.000/kg.

Penjual daging sapi, Rizal mengatakan bahwa setiap hari ia menyetok daging sapi lokal maupun impor. Ia juga menuturkan bahwa stok untuk daging sapi lokal maupun impor masih aman.

"Biasanya harga naik H-2 minggu lebaran. Kalau awal puasa biasanya suka nggak nentu, kadang naik kadang nggak," tuturnya, Senin (27/2//2023).

Untuk daging sapi impor, menurutnya harga yang ditawarkan tergantung pada bagian yang dibeli. Biasanya, ia menjual daging sapi bagian paha depan seharga Rp 110.000/kg, bagian paha belakang seharga Rp 120.000/kg, dan daging campur atau untuk sop seharga Rp 90.000/kg.

Sementara itu, di Pasar Jombang, Tangerang Selatan harga daging sapi lokal dibanderol Rp 140.000/kg. Lalu, untuk daging sapi impor dibanderol Rp 100.000/kg.

"Kalau harga masih sama, Rp 140.000/kg. Kalau yang impor Rp 100.000/kg tapi ini yang campur," kata Roni, salah seorang penjual daging sapi di Pasar Jombang.

Roni mengaku bahwa harga daging sapi cenderung stabil. Lalu, stok daging sapi baik lokal maupun impor masih aman sebab setiap hari ia selalu mengambil stok baru dari distributornya. Untuk daging sapi impor, ia mengatakan bahwa ada yang diimpor dari New Zealand.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mendatangkan daging sapi dan kerbau impor melalui BUMN Pangan sebagai antisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga daging menjelang puasa dan Lebaran. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan telah menyiapkan opsi pengadaan dari luar negeri, mengingat kebutuhan daging akan melonjak. ID FOOD ditugaskan untuk mengimpor 100.000 ton daging sapi dari Brasil dan Perum BULOG akan impor 100.000 ton daging kerbau

Sementara keadaan stok daging sapi di dalam negeri, berdasarkan Prognosa Neraca Pangan yang, stok awal daging nasional di Januari 2023 sebesar 56 ribu ton, sementara rata-rata kebutuhan daging nasional per bulan sebesar 67 ribu ton.

"Dari penghitungan neraca tersebut tentunya stok daging untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran harus di top up agar dapat memenuhi lonjakan permintaan dan kebutuhan setelahnya," jelas Arief, dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023) lalu.

Arief menargetkan daging sapi dan kerbau datang sebelum Lebaran. Ia juga menuturkan bahwa permintaan Menteri BUMN menugaskan ID FOOD untuk melakukan pengadaan daging sapi sementara BULOG untuk pengadaan daging kerbau.

Arief mengatakan, selanjutnya daging sapi dan kerbau tersebut akan didistribusikan dalam beberapa jenis sehingga lebih terjangkau. Untuk daging sapi impor akan berbentuk beku/frozen harganya kurang lebih Rp 110.000 per kg, dan daging kerbau impor harganya sekitar Rp 80.000 per kg.

Sementara, jenis hot meat atau daging sapi yang langsung diperoleh dari proses setelah pemotongan sapi hidup dari dalam negeri harganya sekitar Rp 135.000 sampai Rp 140.0000 per kg.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, daging ruminansia merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang ketersediaannya masih harus ditunjang pasokan dari luar. Mengingat produksi dalam negeri belum bisa menutupi kebutuhan nasional. Diperkirakan pada tahun 2023 produksi daging ruminansia dalam negeri sebanyak 404 ribu ton, sedangkan angka kebutuhannya sekitar 815 ribu ton dalam satu tahun.

Adapun untuk harga rata-rata daging ruminansia (sapi dan kerbau) nasional di tingkat konsumen, berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 17 Februari berada di Rp 134.190 per kg. Harga tersebut masih di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan yaitu Rp 140.000 per kg dan cenderung stabil sejak Oktober 2022.(eky)