Jelang Autopsi, Polres Malang Cek Makam Korban Tragedi Kanjuruhan

Jajaran Polres Malang melakukan pengecekan ke makam dua korban Tragedi Kanjuruhan yang berlokasi di Dusun Patuk, Desa Sukolila, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (31/10).

Nov 26, 2022 - 17:17

NUSADAILY.COM – MALANG - Jajaran Polres Malang melakukan pengecekan ke makam dua korban Tragedi Kanjuruhan yang berlokasi di Dusun Patuk, Desa Sukolila, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (31/10).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan jelang proses ekshumasi atau penggalian makam untuk autopsi terhadap kedua korban tewas Tragedi Kanjuruhan yang rencananya akan digelar pada Sabtu (5/11) mendatang.

Usai pengecekan langsung ke makam, jajaran Polres Malang juga langsung melakukan rapat koordinasi untuk membahas persiapan ekshumasidan autopsi secara detail.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis turut mengungkapkan bahwa dua korban Tragedi Kanjuruhan yang akan dilakukan proses autopsi adalah Natasya Debi Ramadhani dan Naila Debi Anggraini.

"Dilaksanakan survei lokasi makam dan rakor persiapan autopsi/ekshumasi almarhum Natasya Debi Ramadhani dan Naila Debi Anggraini," kata Putu dalam keterangannya.

BACA JUGA : Autopsi Korban Kanjuruhan Bakal Libatkan PDFI, TGIPF dan LPSK

Putu menerangkan dalam proses autopsi korban nantinya, Polres Malang akan mengerahkan 75 personel untuk mengamankan lokasi makam. Selain itu, juga disiagakan 25 personel untuk berjaga di Polsek Wajak.

Selain itu, kata Putu, pihaknya juga menyiapkan beberapa kebutuhan lainnya mulai dari tenda autopsi, garis polisi, mobil ambulans, dan lainnya.

Diketahui, Polda Jawa Timur akan melakukan proses ekshumasi atau penggalian kubur terhadap dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (5/11) mendatang.

"Tanggal 5 November jam 09.00 WIB pagi, ada dua nama yang akan diautopsi. Kami sangat berterima kasih terhadap keluarga yang rela untuk membantu tim kepolisian untuk autopsi," kata Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Laode M Syarif, di Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).

Laode mengatakan nantinya autopsi akan dilakukan Polda Jatim dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia (IDFI) dan dokter dari tim kepolisian di Malang dan Jawa Timur.

BACA JUGA : Polisi Buka Suara soal Tersangka Baru Kanjuruhan

Lebih lanjut, Laode meminta aparat kepolisian lebih serius dalam melakukan proses ekshumasi dan autopsi untuk menemukan titik terang penyebab kematian pada korban Kanjuruhan itu. Kata dia, polisi harus bergerak berdasarkan metode scientific crime investigation.

"Polisi harus menggunakan segala cara yang ada untuk menginvestigasi itu, harusnya. Tapi kenapa seperti ada keengganan," ucap Laode.

Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo pun mengonfirmasi rencana ekshumasi dan autopsi korban Tragedi Kanjuruhan itu.

"Ya sudah dikoordinasikan dengan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jatim, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kompolnas dan penyidik," kata Dedi dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (30/10).

Berdasarkan informasi, dua orang korban yang akan diautopsi berjenis kelamin perempuan dari keluarga yang sama. Selain itu, Orang tua korban telah menyatakan kesediaannya untuk dilakukan autopsi terhadap dua anaknya.(lal)