Jazilul soal 'Mandat Tebuireng' ke Gus Yahya: Justru PBNU yang Harus Dibenahi

Pasalnya, PKB dilindungi UU Parpol, sementara PBNU mengacu pada UU Ormas. "Tidak punya hak, justru keputusan itu melanggar AD/ART NU dan melenceng dari kitah NU," kata Jazilul di kantor PKB, Jakarta, Selasa (13/8).

Aug 14, 2024 - 19:39
Jazilul soal 'Mandat Tebuireng' ke Gus Yahya: Justru PBNU yang Harus Dibenahi

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid merespons Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang mengaku mendapat 'Mandat Tebuireng' atau mandat penuh dari Rais Aam PBNU Miftachul Ahyar untuk segera memperbaiki PKB.

Jazilul menjelaskan PBNU tidak bisa ikut mencampuri urusan internal PKB.

Pasalnya, PKB dilindungi UU Parpol, sementara PBNU mengacu pada UU Ormas.

"Tidak punya hak, justru keputusan itu melanggar AD/ART NU dan melenceng dari kitah NU," kata Jazilul di kantor PKB, Jakarta, Selasa (13/8).

Dia pun mempertanyakan apa yang perlu dibenahi dari PKB. Sebab, menurutnya, justru PBNU yang harus dibenahi.

"Apanya yang mau dibenahi? Justru hari ini PKB memiliki prestasi yang luar biasa. Yang harus dibenahi menurut saya justru PBNU nya hari ini," ujarnya.

Menurut Jazilul, mandat itu fatal karena menyalahi dua UU sekaligus. Selain itu, Jazilul juga mengatakan mandat tersebut melanggar etika.

"Jadi keputusan yang diambil, itu melanggar etika, sekaligus aturan. Etika dalam bentuk bernegara, aturan dalam bernegara sekaligus etika di dalam NUdan PKB," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku mendapatkan mandat penuh dari Rais Aam PBNU Miftachul Ahyar untuk segera memperbaiki PKB. Kewenangan itu dinamai 'Mandat Tebuireng'.

Mandat ini diberikan Rais Aam setelah sebelumnya ratusan kiai berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (12/8). Di forum itu mereka menyepakati 'Mandat Tebuireng' dan disampaikanlah kepada Rais Aam PBNU untuk membenahi PKB.

'Mandat Tebuireng' itu kemudian diserahkan Rais Aam PBNU bersama para kiai sepuh lainnya langsung kepada Gus Yahya di Pesantren Miftachussunnah, Kedung Tarukan, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, Selasa (13/8).

"Kemarin Kiai berkumpul [di Tebuireng]. Mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB," kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di Kediaman Rais Aam pesantren Miftachussunnah Surabaya, hari ini.

'Mandat Tebuireng' ini kata Gus Yahya merupakan perintah para kiai kepadanya untuk segera melakukan pembenahan PKB, agar kembali ke jalur awal saat didirikan.(han)