Jaksa Tuntut Hukuman Seumur Hidup 8 Pemain Rugbi di Argentina Usai Bunuh Seorang Remaja

Jaksa meyakini 8 pemain rugbi itu membunuh seorang remaja di klub malam tiga tahun lalu. Delapan pemain rugbi itu berusia 21 hingga 23 tahun. Mereka ditahan sejak kasus itu diselidiki

Jan 26, 2023 - 18:31
Jaksa Tuntut Hukuman Seumur Hidup 8 Pemain Rugbi di Argentina Usai Bunuh Seorang Remaja
ilustrasi palu hakim

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Jaksa di Argentina menuntut 8 pemain rugbi dengan hukuman penjara seumur hidup. Jaksa meyakini 8 pemain rugbi itu membunuh seorang remaja di klub malam tiga tahun lalu. Delapan pemain rugbi itu berusia 21 hingga 23 tahun. Mereka ditahan sejak kasus itu diselidiki.

"Saya meminta agar mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup sebagai pencipta pembunuhan ganda terparah, karena pembunuhan itu bukan dilakukan untuk membela diri, melainkan direncanakan," kata jaksa Juan Manuel Davila di pengadilan di Dolores, Argentina, sebagaimana dilansir AFP, Kamis (26/1/2023).

BACA JUGA : Polisi Akan Bongkar Kuburan Halimah Korban Pembunuhan Wowon...

Dalam laporan AFP, disebut delapan pemain rugbi ini pada 18 Januari 2020 menyerang seorang mahasiswa hukum berusia 18 tahun bernama Fernando Baez. Penyerangan itu terjadi di dalam klub malam di resor tepi laut populer Villa Gesell.

Para pemain dari klub provinsi kecil di Zarate, wilayah bagian utara Buenos Aires itu diduga menyerang Baez dari belakang dan kemudian memukulinya hingga meninggal di lapangan. Gambar penyerangan terekam di kamera pengintai, dan melalui telepon salah satu terdakwa.

"Mereka membentuk lingkaran di sekitar (Baez). Mereka semua memukulnya dan jika tidak, mereka menghentikan siapa pun yang datang untuk membantunya," kata Davila seorang saksi.

Jaksa menambahkan bahwa para saksi mendengar para pemain meneriakkan hinaan rasis kepada korban saat mereka memukulinya.

Pengacara keluarga Baez, Fernando Burlando, setuju dengan tuntutan jaksa. Burlando mengatakan tuntutan "penjara seumur hidup cukup untuk menghukum para terdakwa" di balik jeruji besi.

BACA JUGA : Natasha Wilona Minta Venna Melinda untuk Tetap Semangat Usai Kasus KDRT

Jaksa dalam tuntutannya menyebut para terdakwa memangsa ketidakberdayaan Baez. Mereka tidak tebang pilih dalam melakukan penyerangan.

"Mereka membunuh demi membunuh, itu benar-benar tidak bisa dijelaskan. Mereka tidak peduli siapa," kata Burlando.

"Rencana mereka adalah mengambil (nyawa Baez) seperti merebutkan piala. Sinkronisasi tindakan memungkinkan mereka membangun tembok yang tidak bisa ditembus korban," lanjutnya.

Diketahui, penyerangan terhadap Baez itu sempat memicu aksi protes di beberapa kota. Para demonstran mendorong otoritas rugbi negara Amerika Selatan untuk melembagakan kursus perilaku untuk hampir 4.000 pemain permainan.

Di negara yang ditandai dengan ketidaksetaraan sosial yang luas, rugbi secara tradisional dimainkan dan ditonton oleh orang kaya. Baez adalah putra seorang tukang batu dan pengasuh, keduanya imigran Paraguay. (ros)