Jakarta Dipenuhi 7.500 Ton Sampah Per Hari, DPRD DKI Fraksi PDIP: Pemprov Perlu Lebih Fokus Lakukan Terobosan Penanganan Sampah

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas LH harus lebih fokus dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam penanganan sampah DKI Jakarta terutama dengan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang mengurangi, memilah maupun mengolah sampah,

Feb 20, 2023 - 17:14
Jakarta Dipenuhi 7.500 Ton Sampah Per Hari, DPRD DKI Fraksi PDIP: Pemprov Perlu Lebih Fokus Lakukan Terobosan Penanganan Sampah
Sampah di DKI Jakarta / istimewa

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Marullah Matali selaku Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata mengatakan Jakarta dipenuhi 7.500 ton sampah per hari. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Dwi Rio Sambodo menilai Pemprov perlu lebih fokus dan berani dalam melakukan terobosan penanganan sampah di DKI.

“Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas LH harus lebih fokus dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam penanganan sampah DKI Jakarta terutama dengan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang mengurangi, memilah maupun mengolah sampah," kata Rio saat dihubungi, Minggu (19/2/2023).

Rio mengatakan DKI rata-rata memproduksi lebih dari 7 ribu ton sampah per hari. Tidak hanya itu, menurutnya pada Maret 2022 hingga mencapai 7.800 ton per harinya.

"Berdasarkan data yang ada DKI Jakarta rata-rata memproduksi sampah 7.200-7.700 ton setiap harinya, walaupun pada bulan Maret 2022 pernah menyentuh angka maksimal yaitu 7.800 ton dalam satu harinya," tuturnya, dilansir dari detik.com

Ia mengungkit proyek Intermediate Treatment Facilities (ITF) yang merupakan bagian dari masterplan pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Menurutnya, fasilitas ini dapat mengurangi ketergantuan DKI pada TPS Bantargebang.

BACA JUGA : Memperingati Memperingati 'Hari Peduli Sampah Nasional...

"ITF merupakan bagian dari masterplan pengelolaan sampah Provinsi DKI Jakarta 2012-2032. Fasilitas ini akan dibangun di empat lokasi berbeda, yaitu di Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi. Keberadaan fasilitas ini dapat mengurangi ketergantungan DKI Jakarta dengan TPST Bantargebang," ujar Rio

Gerindra Nilai Penanganan Sampah Perlu Dipikirkan Serius

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra, Rani Mauliani, menyebut penanganan sampah perlu dipikirkan serius.

"Ya memang penanganan sampah di Jakarta harus dipikirkan secara serius," ujar Rani saat dihubungi terpisah.

Rani mengatakan saat ini Jakarta masih menyewa lahan untuk penanganan sampah Jakarta. Ia berharap ITF menjadi solusi yang tepat dalam penanganan sampah.

"Seperti yang kita ketahui saat ini kita masih sewa lahan untuk penanganan sampah di Jakarta dan harapannya bila ITF dapat berjalan baik sesuai rencana semoga dapat menjadi solusi yang tepat," kata Rani.

Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI mengatakan Jakarta dipenuhi 7.500 ton sampah per hari. Dia menyebutkan hal ini itu menjadi permasalahan serius bagi Jakarta.

"Jakarta hari ini dipenuhi oleh tidak kurang oleh 7.500 ton sampah artinya sampah di Jakarta itu sangat banyak sekali. Kalau kita kendalikan dengan baik maka boleh jadi ini bisa jadi sebuah permasalahan yang serius bagi Jakarta," kata Marullah kepada wartawan di kawasan CFD, Minggu (19/2/2023).

Marullah menyampaikan, sampah yang menginjak angka 7.500 ton itu sempat turun saat pandemi COVID-19. Namun dia khawatir angka itu akan naik dengan kondisi Jakarta yang kembali ramai.

"7.500 itu sempet turun sedikit ketika pandemi tapi saya yakin kalau tidak kita kendalikan setelah Jakarta ramai lagi 7.500 tidak bertahan sampai di situ. Jangan-jangan nanti bisa lebih dari 7.500 ton," imbuh Marullah.

Menurutnya, 7.500 ton sampah sudah sangat sulit bagi Jakarta. Sebab, Jakarta saat ini mulai mengelola sampah menggunakan berbagai teknologi. (ros)