Jagung ‘Reog 234’ Hasil Inovasi Masyarakat Ponorogo, Khofifah : Segera Daftarkan HaKI

Jagung varietas ini memiliki sejumlah keunggulan, baik dari segi produksi maupun ketahanannya terhadap perubahan cuaca ekstrem. Jagung Reog 234 diklaim mampu menghasilkan 10,2 ton hingga 12,4 ton per hektar.

Mar 3, 2023 - 22:15
Jagung ‘Reog 234’ Hasil Inovasi Masyarakat Ponorogo, Khofifah : Segera Daftarkan HaKI
Foto : Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko panen jagung Hibrida Varietas TKS 234 atau Reog 234, Jumat (03/03/2023).

NUSADAILY.COM - PONOROGO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melakukan panen jagung jenis Hibrida Varietas TKS 234 atau Reog 234 di Jalan Industri Utara Taman Wengker Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jum’at (03/03/2023).

Jagung varietas ini memiliki sejumlah keunggulan, baik dari segi produksi maupun ketahanannya terhadap perubahan cuaca ekstrem. Jagung Reog 234 diklaim mampu menghasilkan 10,2 ton hingga 12,4 ton per hektar.

Selanjutnya dari segi ketahanan varietas Reog 234 disebut tangguh pada cuaca ekstrem baik musim hujan maupun musim kemarau . Ditambah, varietas ini bisa ditanam di berbagai struktur wilayah baik dataran rendah maupun dataran tinggi.

“Terimakasih atas seluruh inisiasi, inovasi dan kreativitas masyarakat Ponorogo yang sudah menemukan bibit jagung dengan kualitas bagus dan memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap perubahan cuaca. Apalagi diprediksi tahun ini musim hujannya panjang dan tahun depan akan kemarau panjang,” kata Khofifah.

Selain itu, dari segi kandungan gizi, Varietas TKS 234 atau Reog 234 ini juga memiliki Kadar Karbohidrat sebesar 85,43%, Kadar Protein 9,10%, dan Kadar Lemak 3,95%.

Atas keunggulannya, Khofifah meminta varietas ini segera didaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham. Sehingga varietas ini bisa mendapatkan hak paten sebagai hasil karya masyarakat Ponorogo. Disamping itu, ketika benih ini dipasarkan ke daerah lain, namanya tidak berubah.

"Sama seperti Reog Ponorogo, kalau benih ini dipasarkan ke daerah lain mau ditanam di Medan, di Maluku, di NTT dimanapun maka namanya tetap jagung hibrida varietas Reog 234. Sama seperti kesenian Reog Ponorogo, mau dimainkan dimanapun di seluruh Indonesia namanya tetap Reog Ponorogo," jelasnya.

Berdasarkan data BPS, produksi jagung di Jatim, tahun 2021 mencapai 6,662 juta ton PPK dari luas panen 1,230 juta Ha dengan rata-rata produktivitas sebesar 54,16 Ku/Ha. Produksi jagung Jatim turut berkontribusi 26,34 % terhadap produksi jagung nasional. Menjadikan Jatim sebagai provinsi tertinggi penghasil jagung di Indonesia.

" Data yang fixed baru tahun 2021 karena untuk data produksi jagung tahun 2022 dari BPS secara resmi rencananya akan dirilis pada Maret ini," imbuh Khofiffah.

Lebih lanjut, kata Khofifah, permintaan maupun market dari produksi jagung ini sangat tinggi. Baik untuk pakan ternak, maupun digunakan untuk industri produk makanan minuman sektor rumah tangga. Di sektor pakan ternak, pasar utama pakan ternak di Jatim adalah peternakan ayam ras pedaging dan petelur. Dimana 50 persen komponen pakan ayam adalah jagung.

Secara komulatif kebutuhsn jagung untuk Jawa Timur sebesar 4.416.911 ton. Masing- masing untuk kebutuhan pakan ternak sebesar 3.364.617 ton, untuk industri non pakan tercatat 961.745 ton dan untuk konsumsi rumah tangga sebesar 90.549 ton.

Dengan adanya varietas Reog 234, Khofifah optimistis produktivitas jagung Jatim akan meningkat. Jagung varietas Reog 234 ini diyakininya akan menjadi kebanggaan dan keunggulan pertanian Jatim.

" Yang jelas varietas ini akan menjadi kebanggan tidak hanya masyarakat Ponorogo tapi juga masyarakat Jatim. Setelah ini akan sangat mungkin banyak tamu-tamu dari luar Jatim yang datang untuk belajar dan mengambil benih dari varietas reog 234 ini,” pungkasnya.

Terakhir ditegaskan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo, jagung jenis Hibrida Varietas TKS 234 atau Reog 234 hasil karya anak Ponorog, hasil produksinya tinggi. Varietas ini masa tanamnya tidak jauh dengan varietas lain. Kemudian harganya jauh lebih murah sehingga memberikan nilai tambah bagi petani.

“Maturnuwun rawuhipun Ibu Gubernur Khofifah di tengah-tengah masyarakat Ponorogo. Ini adalah asli bikinan putra-putra ponorogo mudah mudahan ke depan misi kami Ponorogo tidak hanya sebagai daerah penghasil jagung tapi juga daerah penghasil benih jagung," Sugiri memungkasi. (*/nto).