ITS Makin Gencar Sosialisasi dan Promosi Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBT

Untuk itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) makin gencar sosialisasi dan promosi tentang penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBT

Apr 6, 2023 - 16:46
ITS Makin Gencar Sosialisasi dan Promosi Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBT
Sosialisasi SBNT di ITS. (Foto: Istimewa/ Dok Humas ITS)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pendaftaran jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dibuka sejak 23 Maret hingga 14 April 2023. Hingga kini baru ada 400 ribu calon peserta yang mendaftar se-Indonesia.

Untuk itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) makin gencar sosialisasi dan promosi tentang penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBT.

Promosi dilakukan baik untuk program sarjana, sarjana terapan (vokasi), maupun kelas internasional secara hybrid.

BACA JUGA : Mario Sampaikan Dugaan Pelecehan dalam Sidang AG, Informasi...

Koordinator Humas dan Promosi SNPMB Dr Ismaini Zain MSi mengatakan SNBT 2023 sebelumnya bernama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dimana SNBT menggunakan tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

"SNBT kali ini paling baru, tidak lagi membedakan soal Saintek dan Soshum. Soal ada 4 macam, Literasi Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dalam tes skolastik. Sehingga semua calon peserta itu menggunakan alat ukur yang sama. Baik IPS maupun IPA, keagamaan dan sebagainya," kata Ismaini di Auditorium Gedung Research Center (RC) ITS, Rabu (5/4/2023).

Dia mengatakan sejak dibuka pada 23 Maret hingga kini, baru sepertiga yang sudah melakukan pendaftaran secara permanen.

Karena itu dia berharap peserta tidak melakukan pendaftaran di akhir penutupan, dikhawatirkan terjadi gangguan internet atau kesalahan teknis lainnya.

"Saya baru saja menengok dari 1,2 juta yang harusnya bisa mengikuti UTBK, baru 400 ribu se-Indonesia. Artinya baru sepertiga yang mendaftar secara permanen. Ada dua per tiga yang belum melakukan permanen," ujarnya.

BACA JUGA : KLHK dan US EPA Tandatangani MoU untuk Tingkatkan Kerjasama...

"Apakah masih menimang prodi, apakah mungkin pilihan menggunakan portofolio dan portofolionya belum selesai, maka diimbau segera melakukan. Karena terakhir (pendaftaran) 14 April, kalau dilakukan akhir, dikhawatirkan ada gangguan internet dan sebagainya, dan tidak diperpanjang. Tanggal 14 April, pukul 15.00 WIB akan ditutup dengan otomatis," jelasnya.dilansir dari detik.com

Menurutnya, pendaftaran kali ini dipermudah dengan adanya aplikasi khusus. Artinya, peserta bisa mengikuti dengan baik. Sebab sudah ada pedoman hingga tutorial video yang bisa diikuti.
Ia mengingatkan pentingnya mengikuti dan memberikan data apa adanya sesuai dengan kondisi karakteristik masing-masing calon peserta.

Dia sampaikan bahwa ada sebuah kasus yang terjadi 2 hari lalu. Ada seseorang yang tidak buta, tidak tuna netra, tapi mencentang tuna netra. Ia pun tidak bisa memastikan apakah itu tercentang secara sengaja atau tidak.

Kemudian, begitu sudah permanen, maka tidak bisa diubah lagi. Risikonya, ketika nanti tes dan dilihat ternyata tidak tuna netra, maka akan didiskualifikasi tidak bisa ikut UTBK.

"Karena begitu tuna netra, itu sekelompok kaum yang harus difasilitasi, itu akan diberikan soal berupa voice. Kemudian, karena dia tidak melihat dan membaca, alatnya kita kasih alat reglat seperti huruf brailing. Sehingga tingkat kehati-hatian dan ketelitian calon peserta, terutama generasi sekarang harus ditingkatkan. Apalagi menyangkut masa depan," ujarnya.

Proses PMB untuk program Sarjana (S1) dan Sarjana Terapan (D4) saat ini berlangsung secara bersamaan, tidak lagi terpisah seperti pada 2022 lalu.

Isma menekankan, calon mahasiswa baru harus menentukan pilihannya dengan bijak, apakah akan bersaing di jenjang sarjana maupun sarjana terapan.

"Baik jenjang S1 maupun D4 memiliki kualitas akademik yang sama menjanjikannya, sehingga siswa tak perlu ragu untuk bersaing di jenjang sarjana terapan," tuturnya.

Sementara Direktur Pendidikan ITS Dr Eng Siti Machmudah ST MEng menjelaskan pihaknya menyediakan 7 fakultas dengan total 92 program studi (prodi) di dalamnya. Dalam 92 prodi itu terdiri dari 37 jenjang S1 dan 8 prodi jenjang D4.

Selain itu, tahun ini ITS juga memiliki satu fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) yang membawahi 3 departemen.

Tiga departemen itu yakni Teknik Biomedik, Teknologi Kedokteran, dan Kedokteran. Namun untuk Kedokteran hanya dibuka lewat jalur seleksi Mandiri dan Kemitraan pada 2023 ini.

"Untuk peserta pelamar beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga tak perlu khawatir, karena semua peserta memiliki kesempatan yang sama. Kuota pemegang beasiswa KIP Kuliah di ITS sendiri juga cukup banyak jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," pungkasnya.(ris)