Iran Latihan Tempur Besar-besaran dan Nyatakan Siap Perang

Mohajer-6 merupakan drone taktis dan tempur yang memiliki jangkauan 2.000 kilometer. Senjata ini juga mampu membawa muatan pengawasan multispektral hingga dua amunisi berpemandu presisi.

Jan 4, 2023 - 01:43
Iran Latihan Tempur Besar-besaran dan Nyatakan Siap Perang

NUSADAILY.COM – TEHERAN - Iran menembak jatuh drone dalam latihan militer skala besar yang berlangsung di selat Hormuz pekan ini, saat konflik dengan Barat memanas.

Militer Iran menyatakan latihan perang tersebut sebagai peringatan terhadap musuh-musuh mereka seperti Amerika Serikat hingga Israel.

Simulasi perang ini disebut Zolfaghar 1401 dan berlangsung sejak Kamis (29/12). Tema latihan besar ini yakni "kepercayaan diri, kekuatan, dan keamanan berkelanjutan," demikian dikutip Middle East Monitor.

Komandan latihan militer Zolfaghar 1401, Laksamana Habibullah Siyari, mengatakan latihan militer ini merupakan bagian dari agenda tahunan Angkatan Darat, demikian dikutip Anadolu Agency, Minggu (1/1).

Tujuan latihan tersebut untuk meningkatkan kesiapan tempur Iran dan melibatkan angkatan darat serta angkatan laut.

Siyari juga menerangkan latihan kali ini untuk mengirim pesan peringatan kepada pihak-pihak di luar kawasan seperti Amerika Serikat dan Israel untuk meninggalkan pengaruhnya di kawasan Timur tengah.

Pejabat senior militer itu juga menyindir sanksi yang diberlakukan Barat terhadap Iran.

Menurut dia, embargo senjata belum efektif lantaran Teheran mampu memproduksi senjata canggih dalam negeri.

Selama latihan, Iran juga mengerahkan sistem pertahanan udara buatan sendiri, Mersad, untuk mendeteksi, mengganggu dan menargetkan musuh.

Mersad memiliki jangkauan deteksi 150 kilometer dengan akurasi operasional yang tajam dan kemampuan mencapai target 40 kilometer.

Di hari sebelumnya, Iran mengerahkan drone lokal mencakup Arash, Bavar, dan Ababil. Pengerahan ini bertujuan untuk menargetkan objek latihan di pantai laut.

Selain itu, Teheran juga menggunakan rudal Majid dan sistem pengendalian tembakan artileri Khatam untuk menargetkan objek simulasi.

Di saat yang sama, Iran menerbangkan drone dan pengintai termasuk Mohajer-6. Pesawat tak berawak jenis ini digunakan untuk mensimulasi zona perang, mengumpulkan, dan mentransmisi data.

Mohajer-6 merupakan drone taktis dan tempur yang memiliki jangkauan 2.000 kilometer. Senjata ini juga mampu membawa muatan pengawasan multispektral hingga dua amunisi berpemandu presisi.

Latihan militer skala besar ini muncul saat AS memperingatkan upaya alternatif jika kesepakatan nuklir yang berlarut-larut di Wina gagal.

Kebuntuan negosiasi nuklir itu memicu ketegangan antara Iran dan Barat. Konflik kian runcing usai Teheran dilaporkan mengirim senjata ke Rusia. Senjata itu pada gilirannya digunakan untuk menyerang Ukraina.(han)