IPSI - Polresta Banyuwangi Sepakat Dirikan Kampung Pesilat, Dampak Sering Terjadinya Gesekan antar Perguruan
Banyuwangi termasuk salah satu daerah rawan gesekan yang melibatkan pendekar antar perguruan silat.
BANYUWANGI - Banyuwangi termasuk salah satu daerah rawan gesekan yang melibatkan pendekar antar perguruan silat.
Dalam pekan ini sebanyak 15 pesilat dari beberapa perguruan silat diamankan aparat Polresta Banyuwangi karena terkait kasus dugaan penganiayaan.
Mereka diamankan dari tiga lokasi yang berbeda di wilayah Banyuwangi Selatan, yakni Kecamatan Tegalsari, Pesanggaran serta Cluring.
Saat ini Polresta Banyuwangi dan para tokoh perguruan silat telah sepakat membentuk Kampung Pesilat di berbagai kecamatan yang ada di Bumi Blambangan.
Kampung Pesilat dibentuk untuk menekan terjadinya gesekan antar anggota perguruan silat yang seharusnya hidup berdampingan.
Menurut Sekretaris IPSI Banyuwangi Hidayaturrahman, kesepakatan itu telah terjadi beberapa waktu lalu dengan para tokoh perguruan silat.
"Sekarang proses pembentukan Kampung Pesilat di berbagai kecamatan, tidak ada batasan waktu," ungkapnya.
Di Banyuwangi, lanjut Hidayaturrahman, terdapat 26 perguruan silat yang terdaftar secara resmi di IPSI Banyuwangi.
"Adapun 5 perguruan silat dengan jumlah anggota terbanyak adalah PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), Pagar Nusa, Tapak Suci, Persinas ASAD dan Perisai Diri," jelas Sekretaris IPSI Banyuwangi.(*)